Rabu, 13 Maret 2013

Regenerasi Di Papburi Solo

Apabila kita datang pada lomba Papburi Solo tanggal 10 Maret yang lalu kita akan menemui beberapa muka baru sebagai panitia yang bertugas saat itu dan itulah anggota baru Papburi Solo karena  pada masa bakti pengurus Papburi Solo periode 2013 -2015 ini mulai diadakan penyegaran di bidang sumber daya manusia dengan memasukkan anggota baru  untuk ikut berkiprah di kegiatan yang dilaksanakan oleh Papburi Solo, di mana para anggota baru tersebut nantinya akan menjadi ujung tombak kegiatan dan yang akan meneruskan eksistensi Papburi Solo menggantikan senior-seniornya.

Kaderisasi ini merupakan salah satu program dari ketua Papburi Solo, Puguh Widyatmoko, SH., seperti yang telah dikemukakan beberapa saat setelah terpilih lagi menjadi ketua Papburi Solo beberapa waktu yang lalu. Menurut om Puguh, program kaderisasi atau regenerasi  ini perlu segera dilaksanakan saat ini karena memang sudah saatnya dibutuhkan tenaga baru yang lebih segar, baik tenaga maupun pikiran yang nantinya akan memunculkan ide-ide baru, untuk menggantikan senior-seniornya yang sudah mulai disibukkan oleh kegiatan yang lain. “ Saat ini regenerasi harus jalan agar dapat menggantikan para anggota lama yang sudah mulai sibuk dengan pekerjaan ataupun keluarga sehingga ingin pensiun ( termasuk saya he..he..he )  sehingga dapat meneruskan kegiatan dan keberlangsungan hidup Papburi Solo,”  jelas om Puguh.  

Program regenerasi yang digagas oleh ketua Papburi Solo tersebut adalah hal yang lazim dalam berorganisasi dan bahkan hukumnya wajib dilaksanakan agar roda organisasi tetap berjalan karena dengan regenerasi maka terjadi serah terima tongkat estafet dari senior yang sudah mulai turun performnya  ke yunior yang masih segar, baik tenaga maupun pikirannya. Dengan adanya tenaga baru maka dipastikan kegiatan organisasi akan tetap berjalan dan akan muncul ide atau pemikiran yang fresh yang kemudian akan memberi  warna baru pada organisasi tersebut tetapi tetap dalam batas AD/ART yang berlaku.

Apabila regenerasi tidak segera dilaksanakan padahal anggota yang lama sudah mulai tidak fokus (dengan berbagai sebab ) ke organisasi maka lama kelamaan organisasi hanyalah tinggal nama karena tidak ada kegiatan yang dilaksanakan. Oleh karena itu, om Puguh tidak mau hal itu terjadi pada Papburi Solo. “ Pada masa kepengurusan saya ini regenerasi harus berjalan dan pada akhir masa tugas saya nantinya akan muncul calon ketua baru yang dapat menggantikan saya karena saya berharap ini adalah periode terakhir saya menjadi ketua Papburi Solo. Dan bila itu terjadi,  maka saya anggap regenerasi di Papburi Solo berhasil, “ kata om Puguh "Laropstars" Widyatmoko, S.H.

Senin, 11 Maret 2013

Hasil Kejuaraan Lomba Papburi Solo 10 Maret 2013


Salah satu keuntungan menggunakan lapangan lomba indoor maupun semi indoor adalah tidak terganggu oleh turunnya hujan. Hal inilah yang dialami oleh Papburi Solo yang menggelar lomba tanggal 10 Maret 2013 kemarin, dimana hujan turun cukup deras pada siang hari.Biarlah hujan turun tapi lomba tetap berjalan, begitulah kira-kira yang dapat disampaikan pada lomba Papburi  Solo kemarin.
    Pada lomba kemarin terjadi pergeseran posisi juara yaitu di kelas kenari kalitan juara bertahan Sapu Jagad milik Daniel dari Yogya pada lomba kali ini harus mengakui keunggulan Alexis milik Andrew dari Solo dan menjadi runner up. Untuk kelas kenari Reguler juara bertahan Stereo Phonix milik Nonot dari Gunung Kidul Yogya pada lomba Papburi Solo kemarin absen dan tahta juara ditempati oleh Iwan Ho Hok dari Boyolali yang mengusung Bule 45 disusul oleh Daniel dari Yogya dengan Vampir ( menurut Daniel, Vampir ini adalah adik kandung dari Dracula yang sempat bertengger di posisi 5 kenari Reguler pada lomba Papburi Solo bulan Januari 2013 yang lalu dan Dracula sendiri sekarang sudah masuk kandang ternak alias jadi pejantan). Untuk kelas Finch ( Campuran Import ) juara pertama diraih oleh Navigator dengan majikan Ari Sanjaya dari Solo yang berhasil mengungguli jagoan yang sarat pengalaman yaitu Nixou milik Andrew dari Solo yang menempati urutan ketiga.
   Pada kelas kacer juga terjadi pergeseran dimana Dalimun milik Tomo dari Solo yang pada lomba Papburi Solo bulan Januari lalu menempati posisi ke empat untuk lomba kali ini berhasil menjadi juara pertama menggeser Angry Bird nya M. Adrian dari Sukoharjo yang menempati juara empat. Untuk kelas Love Bird Jeffry Osella berhasil mengantar Naga Pesona ke puncak tangga juara setelah berhasil mengungguli lawan-lawannya.
  Pada lomba Papburi Solo kemarin ada hal-hal yang menarik untuk sekedar diketahui bahwa ada kenari yang bekas burung lomba kemudian ditangkarkan ( misalnya Dracula milik Daniel dari Yogya ), tetapi ada juga kenari yang dari tangkaran dengan predikat pejantan dan telah memiliki anak tetapi masih bisa berprestasi di arena lomba di kelas kenari kalitan yaitu Thole milik Danang dari Solo yang menempati ranking lima. Kemudian Naga Pesona yang meraih juara pertama di kelas Love Bird menurut pemiliknya yaitu Jeffry Osella adalah Love Bird hasil breedingnya sendiri dan saat dilombakan kemarin berumur sekitar lima bulan.
   Untuk lebih jelasnya daftar juara lomba Papburi Solo 10 Maret 2013 adalah sebagai berikut:





Jumat, 08 Maret 2013

Lomba Burung ala Papburi

Seperti kita ketahui bersama bahwa dalam lomba burung berkicau yang selama ini digelar di berbagai daerah, meskipun dengan bermacam-macam event organizer tetapi pada dasarnya sistem dan kriteria penilaian  menganut dua pakem penilaian yaitu pakem atau aturan yang dibuat oleh PBI ( even organizer lomba burung yang tertua di Indonesia ) dan pakem penilaian ala paguyuban penggemar burung kenari (Papburi).

 Lomba burung yang diselenggarakan Papburi ini ada beberapa hal yang membedakannya dengan lomba burung yang diselenggarakan oleh PBI maupun even organizer yang menganut pakem penilaian PBI , yaitu misalnya lomba burung berkicau yang diselenggarakan oleh 

Papburi  menganut sistem lomba non teriak ( pemilik maupun penonton tidak boleh berteriak dalam mensuport burung yang sedang dilombakan ), kemudian juri,pemilik maupun penonton dalam mengamati burung yang dilombakan juga dalam posisi duduk ( bedanya adalah kalau juri dalam menilai burung yang dilombakan duduk di kursi sedangkan pemilik atau penonton duduk lesehan di tikar yang sudah disediakan oleh panitia ). Juga dalam hal gantangan ,memang sama-sama berbentuk persegi panjang, tetapi di dalam lomba yang diselenggarakan oleh  Papburi semua burung yang digantang menempati posisi pinggir yang berdekatan dengan penonton ( tidak ada burung yang digantang di posisi tengah karena memang gantangan dibuat supaya semua burung digantang di posisi pingir )

Dalam hal penilaian, lomba atau kontes burung berkicau yang diselenggarakan oleh Papburi menganut sistem semua peserta dinilai oleh empat orang juri dimana penilaian dilakukan terhadap sepuluh burung pertama kemudian sepuluh burung berikutnya ( tiap sesi penyisihan digantang sepuluh burung untuk penilaian untuk masing-masing jenis burung yang dilombakan  ). Setelah semua peserta dinilai kemudian diambil sepuluh nilai tertinggi untuk masuk ke babak final sesuai dengan jenis burung yang dilombakan.Misalnya kelas anis merah jumlah peserta 50 burung jadi ada lima sesi penyisihan ( anis merah A –anis merah E ) dan diambil 10 nilai tertinggi untuk masuk final kelas anis merah dan dari final dapat ditentukan juara 1 sampai dengan juara 10 berdasarkan nilai dari yang tertinggi. Tiap sesi penyisihan waktu penilaian standard adalah 10 menit ( bila gantangan berisi 10 burung ).Bila gantangan kurang dari 10 burung maka waktu penilaian menyesuaikan dengan situasi dan kondisi. Dalam waktu penilaian sesi penyisihan, tiap lima menit juri bergeser atau pindah posisi agar bisa menilai dari tempat yang berbeda, sehingga dalam sesi penyisihan ini juri bergeser atau pindah posisi sekali. Sedangkan untuk babak final waktu penilaian adalah 15 menit dimana tiap lima menit juri bergeser atau pindah posisi,sehingga dalam babak final ini juri pindah posisi sebanyak dua kali.

Adapun kriteria atau hal-hal yang dinilai terhadap burung peserta lomba yang diselenggarakan oleh Papburi  adalah prioritas pertama adalah variasi/irama lagu dimana aspek ini mempunyai bobot nilai yang tinggi ( nilai max 9 ), kemudian aspek panjang/pendek lagu ( nilai max 8 ), disusul aspek volume suara, aspek kerajinan bunyi, dan aspek gaya/penampilan ( nilai max 7 ).Jadi total ada lima aspek yang dinilai.
Dengan kriteria penilaian seperti itu diharapkan dapat menilai berbagai aspek yang ada pada seekor burung sehingga nantinya dapat dihasilkan seekor burung juara yang memang betul-betul memenuhi kriteria secara keseluruhan tidak hanya unggul dalam satu atau dua aspek saja. Tetapi karena juri yang bertugas memberi nilai hanyalah seorang manusia biasa yang saat bertugas tidak dilengkapi alat khusus sehingga akurasi penilaiannya tidak bisa 100% sehingga bila akurasi penilaiannya mencapai 70% atau maksimal 90% bisa dikatakan juri tersebut memadai untuk bertugas memberikan penilaian dalam lomba burung yang diselenggarakan oleh Papburi

Minggu, 03 Maret 2013

Mari Breeding Burung Untuk Mencegah Kepunahan

Melihat dan mengamati perkembangan minat untuk memelihara burung kicauan dengan bermacam-macam tujuan pada waktu akhir-akhir ini, dimana semakin hari menunjukkan peningkatan yang signifikan apalagi sebagian besar burung-burung kicauan yang diperjualbelikan adalah burung tangkapan alam atau hutan, baik berumur muda maupun sudah dewasa dan ada yang sudah tua, maka sudah seharusnya ada kicau mania yang bergerak untuk mempelopori usaha  penangkaran ataupun breeding burung berkicau.
    Eksploitasi besar-besaran terhadap burung berkicau dari habitatnya di hutan tanpa diimbangi dengan usaha penangkaran untuk mengembangbiakkan burung-burung kicauan tersebut akan mengakibatkan kepunahan, sehingga pada akhirnya yang merasakan dampak dari kepunahan burung-burung kicauan tersebut salah satunya pasti kicaumania juga.
    Dengan melihat semakin seringnya intensitas lomba burung berkicau di berbagai daerah, baik yang berupa latihan bersama atau uji prestasi atau lomba lokal maupun lomba nasional, maka sudah dapat dipastikan akan semakin mendorong orang-orang (baik pengepul burung, pedagang burung, maupun penghobi burung )  untuk berusaha mempunyai ataupun menyediakan burung-burung kicauan tersebut meskipun harus mengekploitasi dari habitatnya di alam ataupun hutan.
    Sehingga sebetulnya kicaumania ,baik yang memelihara burung berkicau hanya untuk klangenan atau hobi semata maupun kicaumania yang sering melombakan burung kicauannya,  secara tidak langsung ikut andil dalam mempercepat kepunahan burung-burung berkicau tersebut karena hal ini akan mendorong para pedagang atau pengepul ( pencari atau pemburu burung dari alam atau hutan ) menjadi semakin bersemangat untuk memburu burung-burung berkicau tersebut.
    Tanda-tanda kepunahan  dari beberapa jenis burung berkicau saat ini sudah dapat dirasakan. Dari beberapa orang yang biasa berburu burung-burung berkicau di alam atau hutan dimana hasil buruannya dikumpulkan dan dijual kepada pedagang di pasar burung mengatakan, bahwa sekarang ini sudah sulit untuk mendapatkan burung jalak suren Jawa, branjangan jawa Tengah/Yogya, decu di alam. Bahkan burung prenjak, ciblek , dan gelatik Jawa sekarang ini juga semakin jarang ditemukan di habitatnya. Hal ini membuktikan bahwa eksploitasi atau penangkapan besar-besaran dengan intensitas yang sering telah mengakibatkan jumlah atau populasi burung-burung tersebut semakin berkurang  dan bila hal ini dibiarkan terus tanpa diimbangi dengan usaha penangkaran akan betul-betul mengakibatkan kepunahan.
    Terus ke manakah larinya burung-burung berkicau yang jumlah atau populasinya semakin berkurang  menuju ke kepunahan ( mis. Anis merah, murai batu, cocak hijau, branjangan dan sebagainya ) bila tidak ke kicaumania, baik yang bertujuan untuk hobi semata maupun  kicaumania yang sering terjun ke lomba burung.
    Saat ini memang sudah ada beberapa orang yang sadar akan keadaan dan kondisi populasi burung-burung berkicau tersebut dan berusaha untuk menangkarkan atau mengembangbiakkan agar tidak terjadi kepunahan ( mis.breeding cocak rowo, murai batu,kacer, kenari, dan lain sebagainya ) sehingga hobi memelihara burung berkicau masih bisa disalurkan. Penangkar-penangkar ini murni dari kicaumania yang dengan sukarela merogoh koceknya sendiri untuk berusaha mengembangbiakkan burung-burung berkicau tersebut meski ilmu untuk penangkaran kadang-kadang tidak memadai sehingga yang ditemui bukan kesuksesan tetapi seringkali kegagalan. Namun demikian, mereka tetap semangat dan kegagalan bukan masalah . Mereka terus berinovasi mengembangkan cara-cara supaya usaha penangkaran dapat berhasil dan meningkatkan produktivitas burung-burung yang berhasil ditangkarkan.
    Meskipun burung-burung yang mengalami kepunahan  merupakan proses evolusi tetapi tidak ada salahnya hal ini menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan para kicaumania, dengan kata lain sebaiknya kicaumania bergandengtangan dengan pemerintah untuk mencegah terjadinya kepunahan karena bagaimanapun juga burung-burung berkicau tersebut merupakan bagian yang tak terpisahkan dari bagian kekayaan alam negeri kita Indonesia tercinta. Pemerintah bisa membantu kicaumania yang berminat terjun ke penangkaran dengan cara membantu dana untuk modal usaha ( bisa berupa pinjaman bank dengan syarat dan bunga ringan ) maupun teknik-teknik penangkaran atau pengembangbiakan ( lewat penyuluhan Departemen maupun dinas kehewanan, kesehatan maupun dinas terkait lainnya ).
    Tetapi sepertinya pemerintah tidak tanggap terhadap hal ini ( mungkin hal ini dianggap sepele oleh pemerintah ) tetapi sebetulnya hal ini masalah yang krusial bagi kicaumania. Bila kita tengok berapa banyak orang yang berada dalam rantai bisnis burung berkicau ini mulai dari pencari kroto,peternak jangkrik ,produsen voer ,penjual atau pedagang pakan burung , pengrajin atau pembuat sangkar, pedagang sangkar,pembuat asesoris sangkar ( tempat makan,minum,gantangan,tangkringan dan sebagainya ),pedagang asesoris sangkar,penangkar burung,pedagang burung, broker atau makelar burung, event organizer lomba burung,tukang parkir pasar burung maupun parkir lomba burung,tempat yang disewakan untuk lomba burung, persewaan kursi dan gantangan untuk lomba burung,juri lomba burung,dan sebagainya. Betapa panjang mata rantai dari bisnis burung kicauan ini dan berapa orang yang dapat dihidupi dari bisnis ini. Mungkin pemerintah tidak memikirkan hal seperti ini.
    Mari para kicaumania segera sadar dan bangkit untuk segera berlomba-lomba untuk menangkar burung-burung berkicau agar tidak terjadi kepunahan sehingga kita masih bisa memelihara dan mendengarkan merdunya kicauan burung-burung itu dan kita masih bisa membawanya ke lapangan untuk dilombakan maupun kita perdagangkan burung-burung berkicau hasil penangkaran ( yg tidak melanggar UU ) agar dapur rumah kita tetap mengepul asapnya. Tidak perlu ragu dan menunggu peran pemerintah karena bisnis penangkaran burung berkicau ini masih menjanjikan dan mempunyai prospek yang bagus sebagai mata pencaharian di tengah sulitnya mencari pekerjaan saat ini. Ingatlah peluang datangnya hanya sekali, siapa yang segera memanfaatkan peluang maka dialah yang akan menuai sukses pertama kali.

Jumat, 01 Maret 2013

Sponsorship di Papburi Solo

Apabila kita cermati susunan pengurus Papburi Solo periode 2013 – 2015 ini terdapat satu pos yang baru dipasang yaitu pos marketing atau sponsorship, dimana pos ini untuk susunan pengurus periode sebelumnya tidak ada.
Tujuan diadakannya pos marketing dan sponsorship tersebut adalah membantu tugas ketua Papburi Solo di bidang marketing/sponsor.
Dengan adanya pengurus yang membidangi secara khusus marketing/sponsorship diharapkan akan tertib administrasi dan focus dalam tugas, sehingga dapat membantu merealisasikan program dari ketua. Tugas utama dari sponsorship ini adalah penggalangan dana untuk kegiatan Papburi Solo melalui pengusaha atau owner product yang berminat mempromosikan usaha atau produknya sebagai sponsor di kegiatan Papburi Solo.

Dengan banyaknya kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Papburi Solo dalam masa kepengurusan ini dan melangkah menuju sebuah paguyuban yang profesional, maka tentulah dibutuhkan dana yang tidak sedikit untuk merealisasikannya, sehingga perlu menggandeng para sponsor untuk membantu pendanaannya adalah salah satu opsi logis yang ditempuh Papburi Solo.

Puguh Widyatmoko, S.H selaku ketua Papburi Solo menjelaskan, bahwa pada dasarnya Papburi Solo tidak mengharamkan adanya sponsor pada setiap kegiatan yang dilaksanakan asal sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh paguyuban. “Kita welcome terhadap pihak luar yang akan menjadi sponsor pada kegiatan yang akan kita laksanakan asal masih dalam koridor aturan main yang ditetapkan Papburi Solo dan dengan prinsip yang saling menguntungkan ( simbiosis mutualisme ). Kita senang kegiatan yang kita laksanakan dapat berjalan sukses dan lancar, tetapi kita juga bahagia dan bangga bila pihak yang menjadi sponsor kegiatan kita dapat memperoleh hasil yang diinginkannya berkat menjadi sponsor di Papburi Solo. Meskipun sejatinya tanpa adanya sponsorpun kegiatan di Papburi Solo akan tetap berjalan dengan dana kas maupun swadaya para anggota maupun penangkar yang berada di Papburi Solo seperti yang pernah kita lakukan dulu pada awal-awal Papburi Solo berdiri, sehingga harap diingat bahwa Papburi Solo dalam menggali dana tidak membabi buta dan menjauhi kesan meminta-minta’’ kata om Puguh “Laropstars “.

Nantinya para sponsor dapat memilih kegiatan Papburi Solo yang akan disponsorinya, yaitu antara lain menjadi  sponsor di web Papburi Solo dengan banner produk, kegiatan lomba, penangkaran, pemasteran, aksesoris khas Papburi  Solo, dan lain sebagainya. Selama ini sponsor baru masuk di kegiatan pelaksanaan lomba sedangkan di kegiatan lain belum ada sponsor meskipun sebenarnya semua  kegiatan potensial untuk sponsor, misalnya untuk aksesoris khas Papburi  Solo, seperti pembuatan kaos, dimana  hal ini pernah dilakukan beberapa kali dan pelaksanaannya dapat dikatakan sukses karena semua habis terjual bahkan masih banyak yang belum kebagian dan berharap dapat membeli kaos produk Papburi Solo next edition. Meskipun saat itu belum ada sponsor yang masuk,  tetapi pembuatan kaos Papburi Solo tetap berjalan.

Demikian sekelumit serba serbi  mengenai sponsor di Papburi Solo dan semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua serta bagi yang berminat menjadi sponsor dapat menghubungi pengurus yang bersangkutan.