Mari kita menengok kembali kegiatan Lomba Papburi Solo 11 April 2010 yang baru saja digelar,
Papburi Solo seolah menjawab keinginan itu,

peletakan dasar konsep penjurian Papburi menjadi daya tarik kalangan pelomba untuk mencoba dan mengikuti. Diungkapkan ketua Papburi Solo, Puguh Widyatmoko pada kesempatan istirahat, bahwa kepuasan pelomba terletak manakala jagoannya dapat tampil maksimal di lapangan, Kita mencoba memberikan alternatif dengan memberikan gantangan yang terjangkau pengamatan serta mengurangi kemungkinan adanya gangguan terhadap burung yang sedang berkicau, sehingga dalam pelaksanaannya dimungkinkan bukan hanya juri saja yang menilai tetapi pelomba dan penontonpun dapat memberikan prediksi kemenangan.
Selain dasar dan format
penjurian yang benar benar berbeda dan tidak
asal beda ini menjadi daya tarik penggemar, perbedaan lain adalah mendidik agar peserta senantiasa tertib dan tidak berteriak apalagi sampai cenderung "urakan". Dan hal ini sudah berhasil meskipun tidak perlu pagar pembatas dan juga tidak perlu petugas khusus yang mengawasi.

Semua dijalankan dengan penuh kesadaran, bahkan teguran dan himbauan justru sering datang dari kalangan penonton sendiri bilamana merasa terusik suara lain yang dianggapnya mengganggu, sehingga kesempatan menikmati kicauan benar benar terjaga dengan suasana yang lebih tenang.
REVIEW PEMENANG
Pada kelas tanbahan Cendet, "Power Full" milik Handi Ho-ho dari Solo Baru tak terkalahkan. Kemenangan ini wajar, mengingat "Power Full" memang menjuarai beberapa event lainnya. Di kelas kacer, "Ronce-ronce" menjadi juara diikuti oleh "XXX" milik One-One Wonogiri yang digantang oleh Wisnu dari Sukoharjo.
"Kapak Merah" milik Wagiman serta "Garulangit" milik Samsudin dari Duta PKM Klaten menjadi juara dan runner up Anis merah, disusul debutan baru "Paramex" milik Supadi. Sementara itu kelas kenari dikuasai oleh Bayu dari Gunung Kidul dengan "Bom Waktu" mampu menguasai dua kelas yang berbeda baik Reguler dan Kalitan, disusul "Pelita Harapan" milik Sulistyo dari Sukoharjo yang tampil mantap sebagai runner up kelas reguler, sedangkan runner up kelas kalitan dimenangkan Susilo dengan"Tedun" Satu lagi kelas campuran import dimenangi oleh "Anti teror" milik Burwanto alias Subur Depok yang menjadi juara bertahan dua kali berturut turut disusul "Super Star" jagoan milik Bayu.
Tabloid Mingguan Agrobis Burung minggu ke IV April 2010