Minggu, 10 November 2013

Lomba Papburi Solo 10 November 2013

Papburi Solo kembali menggelar event rutin lomba burung berkicau hari Minggu 10 November 2013 yang bertepatan dengan hari Pahlawan dan kali ini mengambil tempat di Pemandian Langenharjo Grogol Solo Baru. Ini adalah kali kedua Papburi Solo menggunakan Pemandian Langenharjo sebagai arena lomba setelah event Bhayangkara Day beberapa waktu yang lalu. “ Tempat ini dipilih lagi karena banyak rekan kicaumania yang menginginkan lomba di sini,” kata om Puguh, ketua Papburi Solo.

Keinginan kicaumania yang direspon oleh Papburi Solo tersebut akhirnya mendapat sambutan positif dari para penggemar lomba. Hal ini dibuktikan dengan sejak pagi hari para peserta ( terutama plecimania )sudah mulai berdatangan di lokasi. Bahkan peserta dari luar kota, seperti Klaten, Yogya, dan kota lainnya memesan tiket terlebih dahulu karena takut kehabisan tiket. Rupanya kekhawatiran tersebut terbukti karena tiket untuk kelas Love Bird sudah habis hanya sekitar 30 menit setelah pendaftaran dibuka sehingga beberapa peserta terpaksa gigit jari karena tidak kebagian tiket. Untuk mengatasi hal tersebut akhirnya om Andri  “Gracia” selaku Ketua Panitia lomba member solusi yaitu membuka kelas Love Bird Papburi dengan peserta dibatasi hanya 30 peserta dan untuk menentukan juara langsung berdasarkan urutan nilai tertinggi (tidak menggunakan babak final ). “ Dibuka kelas Love Bird Papburi untuk memberi kesempatan peserta yang tidak kebagian tiket dengan peserta hanya 30 dan tidak menggunakan babak final mengingat keterbatasan waktu “ jelas om Andri.
   
              kicaumania putri
                                                                Plecit dicharge sblm digantang                     

Persaingan sengit terjadi di kelas Pleci karena memang banyak Pleci berkualitas yang hadir seperti Nobita milik om Kevin PCMI chapter Solo, Villa milik om Husain dari Solo,dan pendatang baru yaitu Plecit milik Mangkok dari PSB. Bahkan Plecit dalam lomba kemarin sempat menarik minat plecimania Grogol yang sebetulnya merupakan tokoh burung berkicau kawakan yaitu om Mardi Grogol untuk mentransfernya. Namun karena penawaran dari om Mardi Grogol masih jauh dari harga permintaan sang pemilik Plecit akhirnya Plecit urung ditransfer.

Meskipun sempat mempesona berkat penampilan apiknya di babak penyisihan namun akhirnya Plecit harus puas finish di urutan 4 dalam babak final. Juara pertama kelas Pleci akhirnya jatuh ke tangan Lastox milik om Muslim dari Putra Pandawa Cemani. Disusul oleh Mulia milik om Joko dari Baki, dan Kian Santang milik Plengeh dari Soba masing-masing sebagai juara kedua dan juara ketiga.

“ Lomba hari ini berjalan lancar dan sangat kondusif. Terima kasih kepada para peserta lomba yang telah berpartisipasi dan telah menjaga kenyamanan lomba dengan tidak berteriak saat lomba. Kami tunggu partisipasinya pada event yang akan datang. Selamat kepada para pemenang, “ kata om Puguh Widiyatmoko, S.H.







   

Minggu, 27 Oktober 2013

Master Terbaik Kenari

Selama ini kita mengenal burung master sbb :
Andri Gracia
1. Blackthrouat
2. Shanger
3. Prenjak
4. Jalak Uren/Suren
5. Ciblek (Gunung/Sawah)
6. Glathik Wingko

Selain burung burung di atas masih ada yang lain seperti :
1. Gloster (suara mesin)
2. Lizard
3. Waterslagger (suara air )
4. Goldfinch ( Jenis Finch lainnya )
5. Red/Black Head Siskin ( Jenis Siskin lainnya)

Semakin banyak pilihan semakin membuat kita bingung ... mana yang terbaik ??
Selama ini yang dimaksud terbaik biasanya HANYA mengikuti trend atau pasar, ... yang ramai apa ?
Sebenarnya semua master bagus dan alangkah bagusnya kalau bisa dimix menjadi satu lagu, misalnya
kenari di awal dengan lembut ( nada rendah) bisa menyanyikan Ciblek sawah dilanjutkan Glathik Wingko
dan Prenjak, dinada penutup Ciblek (dilantunkan dengan tempo lambat) sampai berhenti dengan lembut

... WOW INDAH bukan??
Disinilah kita pemaster dituntut untuk terus berkarya menciptakan kenari dengan lagu yang indah.
Kita harus berinovasi menciptakan/menemukan master yang baru untuk kenari ...
misalnya Anis Kembang dimaster dulu dengan Jalak Suren dan Blackthroat, sesudah jadi dan ngerol bagus
baru kita pakai untuk master kenari. Jalak Suren dan Blackthroat dengan aransemen Anis Kembang ...
seperti apa ya ????

Jadilah leader jangan follower !! ciptakan trend jangan ikuti trend.

Kenari Isian memang penuh tantangan dan pengorbanan ( waktu, perasaan, harta dan tenaga ) ...

Disinilah seni dan dinamika dari KENARI ISIAN .... yang membuat kita tidak pernah bosan ...
SELAMAT BERKARYA ...

Minggu, 20 Oktober 2013

Menuju lomba Papburi Solo 10 November 2013

Sesuai dengan agenda rutin bidang lomba Papburi Solo yang menyelenggarakan lomba burung berkicau setiap dua bulan sekali dan jatuh pada Minggu kedua , maka pada tanggal 10 November 2013, yang bertepatan dengan Hari Pahlawan, Papburi Solo akan kembali menggelar lomba burung berkicau mulai jam 09.00 WIB bertempat di Pemandian Langenharjo, Grogol, Solo Baru.

Menurut om Puguh Laropstars, Ketua Papburi Solo, penunjukan Pemandian Langenharjo sebagai tempat lomba adalah karena banyaknya permintaan para kicaumania yang ingin berlomba di tempat tersebut setelah Papburi Solo sukses menggelar event Bhayangkara Day di tempat tersebut beberapa waktu yang lalu.

Pada lomba tanggal 10 November 2013 tersebut akan membuka kelas Kenari Reguler, Kenari Kalitan, Campuran Import, Love Bird, dan Kelas Pleci. Seperti biasa lomba akan bebas dari teriakan penonton maupun suporter, biarlah burung yang berlaga di arena lomba saja yang boleh teriak.

Gelaran event Papburi Solo tersebut didukung penuh oleh Penangkar Ring Papburi Solo, Paguyuban Penggemar Satwa Langenharjo, Hendra Yogya, Bima Sakti, Salam Kenari Solo, Sangkar 555, Palawa, dengan sponsor VIT MAX, Toko PONCO, GRACIA, dan D-BEST.

Info selengkapnya dapat dibaca pada brosur berikut ini:




Minggu, 07 Juli 2013

Roadshow Papburi Solo 7 Juli 2013

Lomba Papburi Solo hari Minggu tanggal 7 Juli 2013 agak sedikit berbeda,yaitu yang biasanya menggunakan ndalem Ngabeyan Baluwarti sebagai tempat lomba maka kali ini dengan menggandeng "Desa Budaya Langenharjo" menggunakan halaman Pemandian Langenharjo sebagai ajang roadshow gelar lombanya. Event yang diadakan ini untuk memperingati HUT Bayangkara POLRI yang ke 67, dengan didukung penuh oleh warga masyarakat Langenharjo, didukung pula oleh komunitas penggemar aneka satwa ( Kompas ) yang sudah mempunyai komitmen untuk menyegarkan Pemandian Langenharjo sebagai Situs Budaya dan sejarah dari Karaton Surakarta Hadiningrat.

Menurut beberapa pengunjung dengan diadakannya lomba akan sangat berpengaruh pada kelangsungan situs itu sendiri. Selain itu kenyamanan tempat yang sejuk dengan adanya pohon yang rindang akan sangat punya arti bagi para pelomba untuk berlomba dan bersantai baik bersama keluarga ataupun dengan burung kesayangannya." Saya merasa nyaman di sini meskipun saya gagal menurunkan Love Bird andalan saya ikut lomba karena tiket sudah habis dan tidak ada penambahan kelas, anggep aja sedang piknik," kata seseorang yang tidak mau disebut namanya yang mengaku berasal dari Ngawi ( Jawa Timur ).





Dari Pihak Desa Budaya Langenharjo juga punya pertimbangan tersendiri dalam menjalin kerjasama dengan Papburi Solo. Hal ini dengan melihat adanya faktor seni dari lomba Papburi yang bisa disinkronkan dengan adanya budaya merawat, memaster hingga menemukan kualitas burung yang baik. Dengan lomba tanpa teriak dan dapat secara maksimal untuk mengamati burung berlaga di arena lomba, menjadikan alasan tersendiri bahwa ajang lomba seperti Papburi bisa didefinisikan juga sebagai lomba seni burung.

Para peserta lomba sendiri sepertinya tersihir dengan lingkungan sekitar arena lomba kemarin  karena meskipun lomba diadakan di ruang terbuka ( out door ) tetapi suasana tetap hening dan hanya suara burung yang sedang berlaga saja yang terdengar begitu seru. " Kita mengapresiasi peserta lomba yang begitu tertib dan mematuhi aturan untuk tidak teriak dan membunyikan sesuatu yang dapat mengganggu jalannya lomba dan ini membuktikan bahwa lomba Papburi di out door juga bisa non teriak," kata om Puguh, Ketua Papburi Solo. Dan seperti kebiasaan lomba Papburi bahwa penonton dapat duduk lesehan di atas tikar sambil menikmati kicauan burung yang sedang berlaga di gantangan lomba.
Dalam lomba kali ini membuka kelas Kenari Reguler, Kenari Kalitan, Lovebird, Pleci, Kacer dan Camp. Import..

Pemindahan lokasi lomba sepertinya tidak mempengaruhi animo kicaumania untuk tetap menurunkan jagoannya, bahkan peserta kelas Pleci dan Love Bird meminta untuk diadakan tambahan kelas karena mereka kehabisan tiket saat datang ke pendaftaran. Salah satu peserta yang tidak mau disebut namanya mengatakan bahwa dirinya datang dari Ngawi ( Jawa Timur ) ingin menurunkan jagoannya di kelas Love Bird tetapi sudah kehabisan tiket dan menurutnya masih banyak rekan Pleci mania dan Love Bird mania dari Wonogiri, Madiun, maupun Nganjuk yang kehabisan tiket. Tetapi karena ada satu dan lain hal maka Panitia dengan mohon maaf yang sebesar-besarnya  tidak dapat memenuhi permintaan untuk menambah kelas.

Masukan ataupun usulan banyak disampaikan ke panitia dan berharap bisa berkelanjutan, oleh karenanya Komunitas Penggemar Aneka Satwa ( Kompas ) Langenharjo sudah merencanakan akan mengadakan latihan bersama burung berkicau di tempat tersebut,disamping setiap hari Minggu akan diadakan bursa satwa di Pemandian Langenharjo tersebut.



                   Babinsa Kamtibmas mewakili Kapolsek Grogol menyerahkan hadiah kepada juara I kelas Pleci

                                                                    Juara I kelas Kacer

                                                               Juara I  kelas Love Bird
                                             
                                                   

                                                                   Juara I Kenari Kalitan


                                            Komunitas Penggemar Aneka Satwa ( Kompas )













Senin, 01 Juli 2013

Papburi Solo Road Show

Dalam memeriahkan Hari Bayangkara  ke 67 Papburi Solo mengadakan Road Show Lomba di Pemandian Langenharjo, Grogol, Sukoharjo. Agak sedikit berbeda dengan adanya acara ini, dimana keberadaan Papburi Solo sebagai paguyuban yang peduli dengan burung kenari, dalam perkembangannya diminta bisa berbaur dengan semua penggemar kicauan.
Wacana seni pemeliharaan burung terasa kental dengan Papburi, sehingga dalam event ini dilaksanankan bersama sama Desa Budaya Langenharjo yang dikenal dengan pemeliharaan budaya seni. Terlebih di tempat tersebut terdapat Pesanggrahan Langenharjo yang dibelakangnya juga terdapat Pemandian Langenharjo yang dulunya mampu mengeluarkan air hangat.

Suasana alam yang teduh dengan adanya pohon pohon besar menjadi penyemangat Papburi Solo untuk bisa mengadakan lomba di tempat tersebut. dan baru  hari Minggu tgl. 12 Juli 2013 akhirnya sepakat untuk menggelar lomba burung berkicau di tempat tersebut.
Demikian ini juga sekaligus sebagai undangan para kicau mania pemerhati Papburi Solo untuk bergabung bersama sama kami memeriahkan acara lomba tersebut.


Minggu, 12 Mei 2013

Lomba Papburi Solo 12 Mei 2013


Event Papburi Solo tanggal 12 Mei 2013 berlangsung sangat meriah.  Peserta dari Madiun, Semarang, Yogyakarta, dan Solo Raya memenuhi ndalem Ngabeyan Baluwarti Solo tempat lomba digelar. Lomba Papburi Solo kemarin didukung penuh oleh PCMI Chapter Solo untuk kelas Pleci sehingga banyak pleci mania khususnya yang tergabung dalam PCMI menyempatkan diri untuk hadir . Dukungan PCMI Chapter Solo ini diwujudkan dalam bentuk mengkoordinir pemesanan tiket dan bantuan hadiah pembinaan untuk juara 6 sampai dengan 10 untuk kelas Pleci sehingga kelas Pleci ini dinamai Pleci PCMI.

Seperti telah diprediksi sebelumnya bahwa pleci-pleci handal akan turun di kelas Pleci PCMI ini dan hal ini terbukti, sebut saja misalnya Silva milik Husein ( Solo ) kemudian Stupa milik Agung Juminten ( Yogyakarta ), Dragon Ball nya Tyas ( Madiun ), dan masih banyak lagi sehingga persaingan menuju tangga juara di kelas ini sangat sengit. Pada akhirnya dari hasil penilaian para juri dimana salah satu juri yang bertugas ada satu juri kehormatan dari PCMI, maka Scoobydoo milik Ali Nurhuda dari PCMI Madiun ( PCMI plat AE ) tampil sebagai yang terbaik di kelas Pleci PCMI disusul oleh rekan setim di PCMI Madiun yaitu Dragon Ball milik Tyas sebagai runner up dan 2 in 1 milik Supriyanto dari Yogya sebagai juara ketiga. Stupa yang bulan kemarin menjadi juara di Papburi Klaten kali menempati urutan ke lima.

Di kelas Pleci ( kelas ini adalah kelas Pleci tambahan untuk menampung para plecimania terutama plecimania luar kota Solo yang tidak kebagian tiket di kelas pleci PCMI ) ternyata persaingan juga tidak kalah sengitnya. Pleci-pleci handal yang turun di kelas Pleci PCMI juga diturunkan di kelas ini. Dan di kelas Pleci ini akhirnya pleci Stupa milik Agung Juminten dari Yogya membuktikan dirinya sebagai pleci yang patut diperhitungkan karena berhasil meraih juara pertama kemudian disusul Peri dan Mukti masing-masing milik Bowo dari Wonosari sebagai juara kedua dan ketiga.

Untuk kelas Love Bird peserta juga penuh dan jalannya lomba sangat meriah meskipun tidak disertai teriakan dan tiupan peluit dan sebagainya yang dapat menggangu jalannya lomba. Di kelas Love Bird ini Luwes BC Solo berhasil menggondol 3 kejuaraan  yaitu juara kedua, keempat, dan Sembilan. BC yang dimotori oleh Benny Luwes ini mempunyai catatan tersendiri dalam semangatnya berlomba  sehingga tidak heran lagi beberapa wacana akan kemajuan sudah digenggamnya. Luwes BC  terlihat solid dan bertekad meraih keberhasilan lomba   namun tetap santun dan peduli akan suasana kekeluargaan. Di kelas Love Bird ini juara pertama diraih oleh Nonik milik Emma dari Duta ILB Madiun.

“ Jalannya lomba hari ini cukup kondusif, meskipun ada gangguan kecil berupa pemadaman listrik dari PLN  dan meriah meskipun tanpa teriak ( cirri khas lomba Papburi ),”kata  om Puguh Widyatmoko, S.H selaku ketua Papburi Solo.




Jumat, 19 April 2013

Brosur lomba Papburi Solo 12 Mei 2013



Seperti  yang  telah diagendakan sebelumnya, maka Papburi Solo akan kembali menggelar lomba rutin 2 bulanan yaitu pada Hari Minggu tanggal 12 Mei 2013 bertempat di Ndalem Ngabeyan Baluwarti Solo. Pada lomba kali ini ada pergantian kelas yang dibuka pada Q-Maks nya yaitu kelas Kacer yang biasanya selalu rutin dibuka maka pada lomba besok akan diganti dengan kelas Pleci. 


Pergantian ini menurut Ketua Papburi Solo, om Puguh Widiyatmoko, S.H adalah untuk  mewujudkan keinginan pleci mania agar pada lomba Papburi Solo dibuka kembali kelas Pleci ( kelas Pleci pernah dibuka pada lomba Papburi Solo tanggal 13 Mei 2012 ). " Kita saat ini belum bisa membuka kelas dalam jumlah yang banyak sehingga mau tidak mau kita harus bergantian membuka kelas yang akan dilombakan. Contohnya ya lomba besok kita mengganti kelas Kacer dengan kelas Pleci karena memang pleci mania sudah sering meminta kita untuk membuka kelas Pleci tetapi baru pada lomba besok keinginan pleci mania tersebut kita kabulkan. Dan hal ini mendapat support penuh dari komunitas pleci mania kota Solo yaitu PCMI chapter Solo. Pergantian kelas tersebut tentu saja berdampak pada kekecewaan kacer mania tetapi  karena adanya keterbatasan yang kami miliki maka kami mohon maaf kepada kacer mania. Mudah-mudahan kelas Kacer bisa dibuka kembali pada lomba Papburi Solo periode berikutnya," jelas om Puguh.

Bagi yang mempunyai burung andalan yang akan dilombakan dapat mempersiapkan diri  dan tidak perlu ragu karena lomba di event Papburi Solo dijamin fair play dan non teriak sehingga peserta dan penonton dapat  menikmati  jalannya lomba tiap kelas dengan nyaman dan dapat menilai kualitas burung yang turun di arena lomba. Peserta dan penonton juga tidak perlu khawatir akan kehujanan karena lomba berada dalam pendopo Ndalem Ngabeyan  yang semi indoor dan panitia juga menyiapkan paedock untuk transit burung. Bagi peserta yang akan membawa keluarga juga bisa karena di lokasi lomba juga tersedia aneka mainan anak dan kuliner.


Bagi yang belum pernah mengikuti lomba burung ala Papburi Solo bisa menyimak yang berikut ini:
http://www.papburisolo.com/2013/03/lomba-burung-ala-papburi.html



Berikut ini adalah brosur lomba Papburi Solo tanggal 12 Mei 2013:

Rabu, 13 Maret 2013

Regenerasi Di Papburi Solo

Apabila kita datang pada lomba Papburi Solo tanggal 10 Maret yang lalu kita akan menemui beberapa muka baru sebagai panitia yang bertugas saat itu dan itulah anggota baru Papburi Solo karena  pada masa bakti pengurus Papburi Solo periode 2013 -2015 ini mulai diadakan penyegaran di bidang sumber daya manusia dengan memasukkan anggota baru  untuk ikut berkiprah di kegiatan yang dilaksanakan oleh Papburi Solo, di mana para anggota baru tersebut nantinya akan menjadi ujung tombak kegiatan dan yang akan meneruskan eksistensi Papburi Solo menggantikan senior-seniornya.

Kaderisasi ini merupakan salah satu program dari ketua Papburi Solo, Puguh Widyatmoko, SH., seperti yang telah dikemukakan beberapa saat setelah terpilih lagi menjadi ketua Papburi Solo beberapa waktu yang lalu. Menurut om Puguh, program kaderisasi atau regenerasi  ini perlu segera dilaksanakan saat ini karena memang sudah saatnya dibutuhkan tenaga baru yang lebih segar, baik tenaga maupun pikiran yang nantinya akan memunculkan ide-ide baru, untuk menggantikan senior-seniornya yang sudah mulai disibukkan oleh kegiatan yang lain. “ Saat ini regenerasi harus jalan agar dapat menggantikan para anggota lama yang sudah mulai sibuk dengan pekerjaan ataupun keluarga sehingga ingin pensiun ( termasuk saya he..he..he )  sehingga dapat meneruskan kegiatan dan keberlangsungan hidup Papburi Solo,”  jelas om Puguh.  

Program regenerasi yang digagas oleh ketua Papburi Solo tersebut adalah hal yang lazim dalam berorganisasi dan bahkan hukumnya wajib dilaksanakan agar roda organisasi tetap berjalan karena dengan regenerasi maka terjadi serah terima tongkat estafet dari senior yang sudah mulai turun performnya  ke yunior yang masih segar, baik tenaga maupun pikirannya. Dengan adanya tenaga baru maka dipastikan kegiatan organisasi akan tetap berjalan dan akan muncul ide atau pemikiran yang fresh yang kemudian akan memberi  warna baru pada organisasi tersebut tetapi tetap dalam batas AD/ART yang berlaku.

Apabila regenerasi tidak segera dilaksanakan padahal anggota yang lama sudah mulai tidak fokus (dengan berbagai sebab ) ke organisasi maka lama kelamaan organisasi hanyalah tinggal nama karena tidak ada kegiatan yang dilaksanakan. Oleh karena itu, om Puguh tidak mau hal itu terjadi pada Papburi Solo. “ Pada masa kepengurusan saya ini regenerasi harus berjalan dan pada akhir masa tugas saya nantinya akan muncul calon ketua baru yang dapat menggantikan saya karena saya berharap ini adalah periode terakhir saya menjadi ketua Papburi Solo. Dan bila itu terjadi,  maka saya anggap regenerasi di Papburi Solo berhasil, “ kata om Puguh "Laropstars" Widyatmoko, S.H.

Senin, 11 Maret 2013

Hasil Kejuaraan Lomba Papburi Solo 10 Maret 2013


Salah satu keuntungan menggunakan lapangan lomba indoor maupun semi indoor adalah tidak terganggu oleh turunnya hujan. Hal inilah yang dialami oleh Papburi Solo yang menggelar lomba tanggal 10 Maret 2013 kemarin, dimana hujan turun cukup deras pada siang hari.Biarlah hujan turun tapi lomba tetap berjalan, begitulah kira-kira yang dapat disampaikan pada lomba Papburi  Solo kemarin.
    Pada lomba kemarin terjadi pergeseran posisi juara yaitu di kelas kenari kalitan juara bertahan Sapu Jagad milik Daniel dari Yogya pada lomba kali ini harus mengakui keunggulan Alexis milik Andrew dari Solo dan menjadi runner up. Untuk kelas kenari Reguler juara bertahan Stereo Phonix milik Nonot dari Gunung Kidul Yogya pada lomba Papburi Solo kemarin absen dan tahta juara ditempati oleh Iwan Ho Hok dari Boyolali yang mengusung Bule 45 disusul oleh Daniel dari Yogya dengan Vampir ( menurut Daniel, Vampir ini adalah adik kandung dari Dracula yang sempat bertengger di posisi 5 kenari Reguler pada lomba Papburi Solo bulan Januari 2013 yang lalu dan Dracula sendiri sekarang sudah masuk kandang ternak alias jadi pejantan). Untuk kelas Finch ( Campuran Import ) juara pertama diraih oleh Navigator dengan majikan Ari Sanjaya dari Solo yang berhasil mengungguli jagoan yang sarat pengalaman yaitu Nixou milik Andrew dari Solo yang menempati urutan ketiga.
   Pada kelas kacer juga terjadi pergeseran dimana Dalimun milik Tomo dari Solo yang pada lomba Papburi Solo bulan Januari lalu menempati posisi ke empat untuk lomba kali ini berhasil menjadi juara pertama menggeser Angry Bird nya M. Adrian dari Sukoharjo yang menempati juara empat. Untuk kelas Love Bird Jeffry Osella berhasil mengantar Naga Pesona ke puncak tangga juara setelah berhasil mengungguli lawan-lawannya.
  Pada lomba Papburi Solo kemarin ada hal-hal yang menarik untuk sekedar diketahui bahwa ada kenari yang bekas burung lomba kemudian ditangkarkan ( misalnya Dracula milik Daniel dari Yogya ), tetapi ada juga kenari yang dari tangkaran dengan predikat pejantan dan telah memiliki anak tetapi masih bisa berprestasi di arena lomba di kelas kenari kalitan yaitu Thole milik Danang dari Solo yang menempati ranking lima. Kemudian Naga Pesona yang meraih juara pertama di kelas Love Bird menurut pemiliknya yaitu Jeffry Osella adalah Love Bird hasil breedingnya sendiri dan saat dilombakan kemarin berumur sekitar lima bulan.
   Untuk lebih jelasnya daftar juara lomba Papburi Solo 10 Maret 2013 adalah sebagai berikut:





Jumat, 08 Maret 2013

Lomba Burung ala Papburi

Seperti kita ketahui bersama bahwa dalam lomba burung berkicau yang selama ini digelar di berbagai daerah, meskipun dengan bermacam-macam event organizer tetapi pada dasarnya sistem dan kriteria penilaian  menganut dua pakem penilaian yaitu pakem atau aturan yang dibuat oleh PBI ( even organizer lomba burung yang tertua di Indonesia ) dan pakem penilaian ala paguyuban penggemar burung kenari (Papburi).

 Lomba burung yang diselenggarakan Papburi ini ada beberapa hal yang membedakannya dengan lomba burung yang diselenggarakan oleh PBI maupun even organizer yang menganut pakem penilaian PBI , yaitu misalnya lomba burung berkicau yang diselenggarakan oleh 

Papburi  menganut sistem lomba non teriak ( pemilik maupun penonton tidak boleh berteriak dalam mensuport burung yang sedang dilombakan ), kemudian juri,pemilik maupun penonton dalam mengamati burung yang dilombakan juga dalam posisi duduk ( bedanya adalah kalau juri dalam menilai burung yang dilombakan duduk di kursi sedangkan pemilik atau penonton duduk lesehan di tikar yang sudah disediakan oleh panitia ). Juga dalam hal gantangan ,memang sama-sama berbentuk persegi panjang, tetapi di dalam lomba yang diselenggarakan oleh  Papburi semua burung yang digantang menempati posisi pinggir yang berdekatan dengan penonton ( tidak ada burung yang digantang di posisi tengah karena memang gantangan dibuat supaya semua burung digantang di posisi pingir )

Dalam hal penilaian, lomba atau kontes burung berkicau yang diselenggarakan oleh Papburi menganut sistem semua peserta dinilai oleh empat orang juri dimana penilaian dilakukan terhadap sepuluh burung pertama kemudian sepuluh burung berikutnya ( tiap sesi penyisihan digantang sepuluh burung untuk penilaian untuk masing-masing jenis burung yang dilombakan  ). Setelah semua peserta dinilai kemudian diambil sepuluh nilai tertinggi untuk masuk ke babak final sesuai dengan jenis burung yang dilombakan.Misalnya kelas anis merah jumlah peserta 50 burung jadi ada lima sesi penyisihan ( anis merah A –anis merah E ) dan diambil 10 nilai tertinggi untuk masuk final kelas anis merah dan dari final dapat ditentukan juara 1 sampai dengan juara 10 berdasarkan nilai dari yang tertinggi. Tiap sesi penyisihan waktu penilaian standard adalah 10 menit ( bila gantangan berisi 10 burung ).Bila gantangan kurang dari 10 burung maka waktu penilaian menyesuaikan dengan situasi dan kondisi. Dalam waktu penilaian sesi penyisihan, tiap lima menit juri bergeser atau pindah posisi agar bisa menilai dari tempat yang berbeda, sehingga dalam sesi penyisihan ini juri bergeser atau pindah posisi sekali. Sedangkan untuk babak final waktu penilaian adalah 15 menit dimana tiap lima menit juri bergeser atau pindah posisi,sehingga dalam babak final ini juri pindah posisi sebanyak dua kali.

Adapun kriteria atau hal-hal yang dinilai terhadap burung peserta lomba yang diselenggarakan oleh Papburi  adalah prioritas pertama adalah variasi/irama lagu dimana aspek ini mempunyai bobot nilai yang tinggi ( nilai max 9 ), kemudian aspek panjang/pendek lagu ( nilai max 8 ), disusul aspek volume suara, aspek kerajinan bunyi, dan aspek gaya/penampilan ( nilai max 7 ).Jadi total ada lima aspek yang dinilai.
Dengan kriteria penilaian seperti itu diharapkan dapat menilai berbagai aspek yang ada pada seekor burung sehingga nantinya dapat dihasilkan seekor burung juara yang memang betul-betul memenuhi kriteria secara keseluruhan tidak hanya unggul dalam satu atau dua aspek saja. Tetapi karena juri yang bertugas memberi nilai hanyalah seorang manusia biasa yang saat bertugas tidak dilengkapi alat khusus sehingga akurasi penilaiannya tidak bisa 100% sehingga bila akurasi penilaiannya mencapai 70% atau maksimal 90% bisa dikatakan juri tersebut memadai untuk bertugas memberikan penilaian dalam lomba burung yang diselenggarakan oleh Papburi

Minggu, 03 Maret 2013

Mari Breeding Burung Untuk Mencegah Kepunahan

Melihat dan mengamati perkembangan minat untuk memelihara burung kicauan dengan bermacam-macam tujuan pada waktu akhir-akhir ini, dimana semakin hari menunjukkan peningkatan yang signifikan apalagi sebagian besar burung-burung kicauan yang diperjualbelikan adalah burung tangkapan alam atau hutan, baik berumur muda maupun sudah dewasa dan ada yang sudah tua, maka sudah seharusnya ada kicau mania yang bergerak untuk mempelopori usaha  penangkaran ataupun breeding burung berkicau.
    Eksploitasi besar-besaran terhadap burung berkicau dari habitatnya di hutan tanpa diimbangi dengan usaha penangkaran untuk mengembangbiakkan burung-burung kicauan tersebut akan mengakibatkan kepunahan, sehingga pada akhirnya yang merasakan dampak dari kepunahan burung-burung kicauan tersebut salah satunya pasti kicaumania juga.
    Dengan melihat semakin seringnya intensitas lomba burung berkicau di berbagai daerah, baik yang berupa latihan bersama atau uji prestasi atau lomba lokal maupun lomba nasional, maka sudah dapat dipastikan akan semakin mendorong orang-orang (baik pengepul burung, pedagang burung, maupun penghobi burung )  untuk berusaha mempunyai ataupun menyediakan burung-burung kicauan tersebut meskipun harus mengekploitasi dari habitatnya di alam ataupun hutan.
    Sehingga sebetulnya kicaumania ,baik yang memelihara burung berkicau hanya untuk klangenan atau hobi semata maupun kicaumania yang sering melombakan burung kicauannya,  secara tidak langsung ikut andil dalam mempercepat kepunahan burung-burung berkicau tersebut karena hal ini akan mendorong para pedagang atau pengepul ( pencari atau pemburu burung dari alam atau hutan ) menjadi semakin bersemangat untuk memburu burung-burung berkicau tersebut.
    Tanda-tanda kepunahan  dari beberapa jenis burung berkicau saat ini sudah dapat dirasakan. Dari beberapa orang yang biasa berburu burung-burung berkicau di alam atau hutan dimana hasil buruannya dikumpulkan dan dijual kepada pedagang di pasar burung mengatakan, bahwa sekarang ini sudah sulit untuk mendapatkan burung jalak suren Jawa, branjangan jawa Tengah/Yogya, decu di alam. Bahkan burung prenjak, ciblek , dan gelatik Jawa sekarang ini juga semakin jarang ditemukan di habitatnya. Hal ini membuktikan bahwa eksploitasi atau penangkapan besar-besaran dengan intensitas yang sering telah mengakibatkan jumlah atau populasi burung-burung tersebut semakin berkurang  dan bila hal ini dibiarkan terus tanpa diimbangi dengan usaha penangkaran akan betul-betul mengakibatkan kepunahan.
    Terus ke manakah larinya burung-burung berkicau yang jumlah atau populasinya semakin berkurang  menuju ke kepunahan ( mis. Anis merah, murai batu, cocak hijau, branjangan dan sebagainya ) bila tidak ke kicaumania, baik yang bertujuan untuk hobi semata maupun  kicaumania yang sering terjun ke lomba burung.
    Saat ini memang sudah ada beberapa orang yang sadar akan keadaan dan kondisi populasi burung-burung berkicau tersebut dan berusaha untuk menangkarkan atau mengembangbiakkan agar tidak terjadi kepunahan ( mis.breeding cocak rowo, murai batu,kacer, kenari, dan lain sebagainya ) sehingga hobi memelihara burung berkicau masih bisa disalurkan. Penangkar-penangkar ini murni dari kicaumania yang dengan sukarela merogoh koceknya sendiri untuk berusaha mengembangbiakkan burung-burung berkicau tersebut meski ilmu untuk penangkaran kadang-kadang tidak memadai sehingga yang ditemui bukan kesuksesan tetapi seringkali kegagalan. Namun demikian, mereka tetap semangat dan kegagalan bukan masalah . Mereka terus berinovasi mengembangkan cara-cara supaya usaha penangkaran dapat berhasil dan meningkatkan produktivitas burung-burung yang berhasil ditangkarkan.
    Meskipun burung-burung yang mengalami kepunahan  merupakan proses evolusi tetapi tidak ada salahnya hal ini menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan para kicaumania, dengan kata lain sebaiknya kicaumania bergandengtangan dengan pemerintah untuk mencegah terjadinya kepunahan karena bagaimanapun juga burung-burung berkicau tersebut merupakan bagian yang tak terpisahkan dari bagian kekayaan alam negeri kita Indonesia tercinta. Pemerintah bisa membantu kicaumania yang berminat terjun ke penangkaran dengan cara membantu dana untuk modal usaha ( bisa berupa pinjaman bank dengan syarat dan bunga ringan ) maupun teknik-teknik penangkaran atau pengembangbiakan ( lewat penyuluhan Departemen maupun dinas kehewanan, kesehatan maupun dinas terkait lainnya ).
    Tetapi sepertinya pemerintah tidak tanggap terhadap hal ini ( mungkin hal ini dianggap sepele oleh pemerintah ) tetapi sebetulnya hal ini masalah yang krusial bagi kicaumania. Bila kita tengok berapa banyak orang yang berada dalam rantai bisnis burung berkicau ini mulai dari pencari kroto,peternak jangkrik ,produsen voer ,penjual atau pedagang pakan burung , pengrajin atau pembuat sangkar, pedagang sangkar,pembuat asesoris sangkar ( tempat makan,minum,gantangan,tangkringan dan sebagainya ),pedagang asesoris sangkar,penangkar burung,pedagang burung, broker atau makelar burung, event organizer lomba burung,tukang parkir pasar burung maupun parkir lomba burung,tempat yang disewakan untuk lomba burung, persewaan kursi dan gantangan untuk lomba burung,juri lomba burung,dan sebagainya. Betapa panjang mata rantai dari bisnis burung kicauan ini dan berapa orang yang dapat dihidupi dari bisnis ini. Mungkin pemerintah tidak memikirkan hal seperti ini.
    Mari para kicaumania segera sadar dan bangkit untuk segera berlomba-lomba untuk menangkar burung-burung berkicau agar tidak terjadi kepunahan sehingga kita masih bisa memelihara dan mendengarkan merdunya kicauan burung-burung itu dan kita masih bisa membawanya ke lapangan untuk dilombakan maupun kita perdagangkan burung-burung berkicau hasil penangkaran ( yg tidak melanggar UU ) agar dapur rumah kita tetap mengepul asapnya. Tidak perlu ragu dan menunggu peran pemerintah karena bisnis penangkaran burung berkicau ini masih menjanjikan dan mempunyai prospek yang bagus sebagai mata pencaharian di tengah sulitnya mencari pekerjaan saat ini. Ingatlah peluang datangnya hanya sekali, siapa yang segera memanfaatkan peluang maka dialah yang akan menuai sukses pertama kali.

Jumat, 01 Maret 2013

Sponsorship di Papburi Solo

Apabila kita cermati susunan pengurus Papburi Solo periode 2013 – 2015 ini terdapat satu pos yang baru dipasang yaitu pos marketing atau sponsorship, dimana pos ini untuk susunan pengurus periode sebelumnya tidak ada.
Tujuan diadakannya pos marketing dan sponsorship tersebut adalah membantu tugas ketua Papburi Solo di bidang marketing/sponsor.
Dengan adanya pengurus yang membidangi secara khusus marketing/sponsorship diharapkan akan tertib administrasi dan focus dalam tugas, sehingga dapat membantu merealisasikan program dari ketua. Tugas utama dari sponsorship ini adalah penggalangan dana untuk kegiatan Papburi Solo melalui pengusaha atau owner product yang berminat mempromosikan usaha atau produknya sebagai sponsor di kegiatan Papburi Solo.

Dengan banyaknya kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Papburi Solo dalam masa kepengurusan ini dan melangkah menuju sebuah paguyuban yang profesional, maka tentulah dibutuhkan dana yang tidak sedikit untuk merealisasikannya, sehingga perlu menggandeng para sponsor untuk membantu pendanaannya adalah salah satu opsi logis yang ditempuh Papburi Solo.

Puguh Widyatmoko, S.H selaku ketua Papburi Solo menjelaskan, bahwa pada dasarnya Papburi Solo tidak mengharamkan adanya sponsor pada setiap kegiatan yang dilaksanakan asal sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh paguyuban. “Kita welcome terhadap pihak luar yang akan menjadi sponsor pada kegiatan yang akan kita laksanakan asal masih dalam koridor aturan main yang ditetapkan Papburi Solo dan dengan prinsip yang saling menguntungkan ( simbiosis mutualisme ). Kita senang kegiatan yang kita laksanakan dapat berjalan sukses dan lancar, tetapi kita juga bahagia dan bangga bila pihak yang menjadi sponsor kegiatan kita dapat memperoleh hasil yang diinginkannya berkat menjadi sponsor di Papburi Solo. Meskipun sejatinya tanpa adanya sponsorpun kegiatan di Papburi Solo akan tetap berjalan dengan dana kas maupun swadaya para anggota maupun penangkar yang berada di Papburi Solo seperti yang pernah kita lakukan dulu pada awal-awal Papburi Solo berdiri, sehingga harap diingat bahwa Papburi Solo dalam menggali dana tidak membabi buta dan menjauhi kesan meminta-minta’’ kata om Puguh “Laropstars “.

Nantinya para sponsor dapat memilih kegiatan Papburi Solo yang akan disponsorinya, yaitu antara lain menjadi  sponsor di web Papburi Solo dengan banner produk, kegiatan lomba, penangkaran, pemasteran, aksesoris khas Papburi  Solo, dan lain sebagainya. Selama ini sponsor baru masuk di kegiatan pelaksanaan lomba sedangkan di kegiatan lain belum ada sponsor meskipun sebenarnya semua  kegiatan potensial untuk sponsor, misalnya untuk aksesoris khas Papburi  Solo, seperti pembuatan kaos, dimana  hal ini pernah dilakukan beberapa kali dan pelaksanaannya dapat dikatakan sukses karena semua habis terjual bahkan masih banyak yang belum kebagian dan berharap dapat membeli kaos produk Papburi Solo next edition. Meskipun saat itu belum ada sponsor yang masuk,  tetapi pembuatan kaos Papburi Solo tetap berjalan.

Demikian sekelumit serba serbi  mengenai sponsor di Papburi Solo dan semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi kita semua serta bagi yang berminat menjadi sponsor dapat menghubungi pengurus yang bersangkutan.

Sabtu, 23 Februari 2013

Ajang Laga jenis Finch di Papburi


Setelah pengurus Papburi Solo periode 2013 - 2015 terbentuk, maka Papburi Solo berencana akan kembali menggelar lomba rutin 2 bulanan yang akan dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2013 dengan kelas yang dibuka yaitu: Kenari Reguler, Kenari Kalitan, Campuran Import, Anis Merah, Kacer, dan Love Bird. Hal yang mungkin perlu adanya penjelasan adalah di kelas Campuran Import.

Kelas ini dari sejarahnya memang ditujukan untuk penggemar/pemelihara burung jenis Finch. Pada saat dibuka dan sampai sekarang kebanyakan peserta membawa jenis Blacktroat ataupun Edel Sanger, padahal sebenarnya jenis Finch sangatlah beragam. Jenis jenis seperti Mozambic, Green Finch, Red Siskin, Goldfinch, Giant Mozambic dan lainnya mencakup juga beberapa silangan seperti Blacken, Mozken atau apapun namanya yang sebenarnya hanya merupakan istilah persilangan, sebenarnya boleh mengikuti kelas ini. Bersama ini kita sampaikan kembali bahwa kelas Campuran Import adalah kelas untuk semua burung jenis Finch non Kenari.
Khusus untuk event Papburi Solo 10 Maret 2013 pihak sponsor bahkan membuka kelas khusus finch sebagai penekanan tentang istilah Campuran Import, karenanya mari kita kembali "berkreasi" dengan mempersiapkan burung Finch kita untuk berlaga di Papburi.

Mengenai Kelas Kalitan tidak ada salahnya kita ingatkan kembali bahwa kelas itu dilihat berdasarkan postur maksimal tertentu, pandangan yang berbeda para pelomba tentang ukuran ini selalu kita update dengan berbagai metode. Yang perlu kita tekankan kembali adalah berkenaan dengan Kenari yang sekecil apapun dan itu diketahui sebagai burung Import (Ring Import) maka tidak bisa mengikuti kelas ini, karena Kenari Import masuk di Kelas Reguler.

Kami tunggu partisipasinya dan mari maju & enjoy bersama Papburi Solo ...

Rabu, 13 Februari 2013

Pengurus Papburi Solo 2013 - 2015

Sesuai dengan AD/ART Papburi Solo tentang masa bakti pengurus Papburi Solo di mana masa bakti pengurus Papburi Solo untuk satu periode adalah 2 tahun , maka tanggal 12 Februari 2013 kemarin diadakan pemilihan pengurus baru untuk periode 2013 -2015 menggantikan pengurus lama periode 2011 - 2013 yang telah habis masa baktinya.

 Dalam pemilihan ketua Papburi Solo yang demokratis dan tanpa paksaan dan rekayasa kemarin muncul calon tunggal yang tidak lain adalah ketua incumbent yaitu Puguh Widyatmoko, S.H yang akhirnya terpilih sebagai ketua Papburi Solo periode 2013 - 2015 yang didukung dan disetujui oleh semua anggota Papburi Solo. Dengan terpilihnya ketua incumbent berarti ini adalah jabatan ketua Papburi Solo untuk yang ketiga kalinya berturut-turut.

Setelah resmi dan sah sebagai ketua, selanjutnya ketua Papburi Solo menyampaikan program-program yang akan dilaksanakan Papburi Solo untuk periode 2013 - 2015. Program-program tersebut antara lain di bidang organisasi/paguyuban, terutama mengenai SDM ( sumber daya manusia ). Kemudian program di bidang lomba, dan program di bidang penangkaran/breeding. Program yang akan dilaksanakan tersebut bertujuan untuk menjaga eksistensi dan meningkatkan kualitas Papburi Solo menuju paguyuban yang profesional dan memberi manfaat bagi kicaumania dan kenarimania.

Untuk melaksanakan program-program tersebut ketua Papburi Solo kemudian menunjuk nama-nama anggota Papburi Solo lainnya untuk membantunya sebagai pengurus. Susunan pengurus Papburi Solo untuk periode 2013 -2015 adalah sebagai berikut :

                                Ketua                                      :  Puguh Widyatmoko, S.H.
                                Sekretaris                                :  Danar
                                Bendahara                               :  Nursid Himawan
                                Ka.Bid.Lomba                          :  Basuki Kurniawan
                                Ka.Bid.Penangkaran                 :  Andri Gunadi
                                Advokasi                                 :  Ponco Depok, Dwi Joko Raharjo
                                Sosial                                      :  Ari Budi Santoso, Harjanto
                                Sarana & Pengembangan         :  Rudi Kadaryanto, Mujiashadi
                                Marketing / Sponsorsip            :  Hardoyo

Selanjutnya Puguh Widyatmoko, S.H selaku ketua Papburi Solo mohon dukungan dan doa dari semua pihak agar dapat melaksanakan tugas dengan baik agar Papburi Solo tetap eksis dan semakin baik serta semakin digemari kicaumania dan kenarimania di masa mendatang.

    

     

      
     

Minggu, 13 Januari 2013

Hasil Lomba 13 Januari 2013

Cuaca di musim penghujan yang dikhawatirkan akan menggangu kenyamanan lomba ternyata baru turun setelah lomba usai, Kita tetap siapkan pedhok untuk para peserta, meskipun pendopo Ngabeyan Baluwarti Solo sebenarnya bangunan semi indoor. Jadwal lomba tetap bisa terkondisi dengan pembagian sesi pagi dan siang, beberapa penggemar Kenari & Campuran Import sudah mulai mengenal jadwal lombanya di siang/ sesi 2 sehingga kedatangannyapun bisa menyesuaikan, kecuali memang ingin ikuti keseluruhan lomba dari pagi. Secara keseluruhan lomba lancar dan tidak ditemukan kendala teknis, suasana masih tetap nyaman, ajang ketemu dan silaturahmi masih kelihatan, dan satu lagi, lomba Papburi Solo bukan hanya khusus untuk pria .. terbukti banyak kaum hawapun terlihat ikut meramaikan suasana. Berikut para juara dan suasana lomba 13 Januari 2013