Bagi sebagian orang dalam memulai usaha yang merupakan bidang baru bagi dirinya umumnya dimulai dari pekerjaan yang mudah dan dana yang dibutuhkan untuk modal tidak terlalu besar. Hal ini dimaksudkan selain sebagai bahan pembelajaran juga untuk mengantisipasi agar tidak menanggung kerugian yang terlalu besar apabila usaha yang dijalankannya ternyata tidak berkembang.
Begitu juga dalam bidang breeding, dimana usaha ini bagi sebagian orang adalah usaha yang mudah dijalankan dan dapat memperoleh hasil yang menggiurkan.Pelaku bisnis yang berpendapat seperti itu tentunya adalah orang yang sudah mengetahui seluk beluk dunia breeding, tetapi bagi bisnisman pemula, apalagi yang hanya ikut-ikutan dan tidak mempunyai referensi mengenai dunia breeding, tentu menganggap dunia breeding adalah sesuatu hal yang masih misterius yang menantang untuk ditaklukkan. Sehingga banyak breeder pemula yang terjun ke dunia ternak semula hanya sekedar coba-coba, seperti halnya yang dilakukan oleh Totok Pujiarto.
Totok Pujiarto, lelaki kelahiran Sragen tanggal 12 Juli 1979, menggeluti dunia ternak burung kenari semula hanya sekedar coba-coba.” Saya mencoba untuk beternak kenari sekitar tahun 2008. Saat itu saya hanya beternak kenari lokal saja dan jumlah indukan ada sekitar 60 pasang induk kenari lokal ”, jelas Totok Pujiarto kepada Papburi Solo.
Meskipun sempat vakum dari dunia breeding pada awal tahun 2010, tetapi Totok Pujiarto bangkit kembali pada akhir tahun 2010. Komposisi indukan yang dipakai Totok adalah untuk induk jantan terdiri dari dua ekor kenari Yorkshire, seekor kenari F2, kenari merah Holland, dua ekor Gloster, seekor kenari AF, dan enam ekor kenari lokal. Untuk induk betina terdiri dari lima ekor kenari AF, 30 ekor kenari lokal, dan dua ekor Gloster.
Dengan komposisi indukan seperti itu, peternakan burung kenari Totok Pujiarto dapat menghasilkan beberapa jenis anakan kenari, dimana tiap anakan kenari dari breeding Totok Pujiarto menggunakan Ring YOSHUA sebagai ciri khas breedingnya.
Bagi yang berminat membeli anakan kenari dari breeding Totok Pujiarto dapat langsung ke rumah dengan alamat Gambiran 01/05 Sine, Sragen. Harga untuk anakan kenari bervariasi menurut jenisnya, yaitu untuk anakan kenari F1 Yorkshire seharga antara Rp 550 ribu sampai Rp 600 ribu, untuk anakan kenari dari induk AF dengan F2 diberi harga antara Rp 250 ribu sampai Rp 300 ribu, anakan kenari gloster murni antara Rp 400 ribu sampai Rp 600 ribu, anakan kenari F1 Gloster mempunyai harga Rp 200 ribu, dan untuk anakan kenari jenis lokal seharga Rp 90 ribu saja.
Dengan berhasilnya peternakan Totok Pujiarto menghasilkan beberapa jenis anakan kenari, maka sekarang Totok Pujiarto sudah bisa merasakan hasil jerih payahnya di bidang breeding kenari. “ Saya sekarang sudah bisa merasakan hasil dari breeding yang saya jalankan, padahal saya semula hanya coba-coba dalam menjalankan usaha breeding kenari ini dan sekarang ternyata menjadi bisnis sampingan saya “, kata Totok Pujiarto menutup pembicaraan dengan Papburi Solo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar