Rabu, 13 Oktober 2010

Sekilas Kisah Riwayat Papburi Solo

Sudah banyak kicaumania yang mendengar atau bahkan mengenal dan mengikuti kegiatan yang diadakan Papburi, tetapi ada juga yang belum pernah mendengar apa itu Papburi. Tetapi yang pasti tentu belum banyak kicaumania yang mengenal atau tahu sejarah berdirinya Papburi ( Paguyuban Penggemar Burung Kenari ) Solo.

Menurut om Puguh Widyatmoko, S.H, Ketua Papburi Solo sekaligus pendiri Papburi Solo, Paguyuban Penggemar Burung Kenari (Papburi) Solo yang terbentuk pada tanggal 18 Pebruari 2007, akan tetapi sebelumnya yaitu sekitar awal th 2006 sudah ada wacana mengenai konsep organisasi yang akan dibentuk. “ Sebenarnya kami telah terlebih dahulu berkumpul dan membicarakan konsep organisasi yang akan dibentuk untuk mewadahi para pecinta kenari,  karena awal kita ketemu dan kumpul-kumpul adalah mempunyai ketertarikan yang sama terhadap hewan peliharaan yaitu burung kenari. Baru pada bulan Pebruari 2007 Papburi Solo terbentuk,” jelas om Puguh.


Lebih jauh om Puguh menjelaskan bahwa  awal mula  pembentukan Papburi Solo dilatarbelakangi oleh banyaknya penggemar burung kenari di Solo, “ Kami melihat penggemar kenari di Solo ini jumlahnya sangat besar, upaya membentuk kebersamaan terinspirasi adanya Papburi yang ada di Jogyakarta jadi tidak ada salahnya kalau kami dengan bimbingan para peletak pondasi Papburi di Jogya ikut mendirikan paguyuban tersebut untuk dapat mewadahi sekaligus ikut serta berupaya melestarikan kenari.”

Pada mulanya Papburi Solo kesulitan mendapatkan tempat yang pas untuk tempat berkumpulnya para penggemar kenari ini. “ Awalnya kami kesulitan mencari tempat, namun akhirnya  dipilih Ndalem Ngabeyan Baluwarti sebagai tempat aktivitas Papburi Solo, karena Ndalem Ngabeyan Baluwarti ini selain identik dengan Keraton Kasunanan Solo juga dirasakan mempunyai aura positif bagi kami dalam beraktifitas” jelas om Puguh.

Rentang waktu Papburi Solo berdiri tentu banyak hal yang telah dirasakan, baik yang manis maupun pahit. Salah satu hal yang dirasa pahit yaitu dulu bila akan mengadakan lomba maka dana lomba berasal dari gotong-royong dari para anggota. Namun hal itu berbeda dengan berjalannya waktu karena Papburi Solo sudah dikenal oleh kicaumania sehingga setiap akan mengadakan lomba sudah ada yang memberikan dukungan dana dan support.
Mempertahankan komitmen dan pakem ternyata tidaklah semudah dibayangkan, naik turunnya trend pasar sangat mempengaruhi kebijakan kalau tidak hati2, karena dukungan dan motivasi yang tinggi  akhirnya bisa membuat semuanya berjalan dengan baik. Ternyata dukungan itu bukan saja dari kalangan kenari mania saja, penggemar burung kicauan selain kenaripun turut serta memberikan dukungan. Sebagai apresiasi kepada semua khalayak penggemar dengan membawa slogan lomba non teriak ternyata Papburi Solo memang tidak hanya diperuntukkan bagi penggemar burung kenari saja, seiring berjalannya waktu dan adanya dinamika di kalangan penggemar maka dipakailah wadah bagi penggemar burung ocehan selain kenari, yaitu QMaxs,” kata om Puguh lagi.

Papburi Solo juga bisa dikatakan pelopor lomba non teriak, karena selain setiap lomba yang digelar oleh Papburi Solo para pemilik burung dan penonton dengan tenang duduk lesehan di atas tikar yang sudah disediakan panitia sambil menikmati burung yang sedang dilombakan, kita juga dengan lantang menyuarakan usulan di segenap lapisan mengenai lomba non teriak ini.
Papburi  Solo juga berusaha untuk memberdayakan para peternak kenari  di Solo, sehingga muncul program ring Papburi Solo sekitar bulan Juni 2011. Pada waktu itu sudah banyak peternak kenari di Solo Raya, bahkan ada juga peternak dari luar Solo Raya yang bergabung dengan Papburi Solo. Dan tahun 2013 ini di bawah susunan pengurus yang baru dan adanya suntikan tenaga baru maka program itu dilanjutkan dan dibuka lagi kesempatan para peternak kenari di Solo Raya untuk bergabung dengan Papburi Solo.

Sehubungan dengan kegiatan Papburi Solo yang menarik dan dapat diterima oleh banyak kicaumania, maka mulai muncul keinginan dari penggemar burung kenari di kota lain untuk mendirikan paguyuban seperti Papburi Solo. Papburi Solo tidak tinggal diam mengetahui hal tersebut dan dengan tulus menularkan ilmunya membantu berdirinya paguyuban penggemar burung kenari di kota lain. Tercatat ada dua Papburi yang kelahirannya dibantu oleh Papburi Solo, yaitu Papburi Sukoharjo dan Papburi Klaten. Papburi Sukoharjo berdiri sekitar bulan September 2010 sedangkan  Papburi Klaten berdiri sekitar bulan Juli 2011.

Papburi Solo akan terus berupaya untuk memfungsikan dirinya sebagai wadah penggemar kenari dalam arti luas, yaitu wadah bagi siapa saja yang ada hubungannya dengan kenari itu sendiri. “ Kami memprakarsai berdirinya Papburi Solo ini bukan hanya sekedar untuk para penggemar saja  tapi juga bagi para peternak, pedagang,  bahkan juga sampai  penggemar rumahan,” kata Basuki Kurniawan, salah satu pendiri Papburi Solo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar