Bagi sebagian besar kicaumania pasti menyukai burung berkicau yang mempunyai lagu yang bervariasi, selain volume suara maupun gaya atau penampilan dan lain sebagainya. Karena dengan lagu yang bervariasi maka para pecinta ocehan tidak akan bosan mendengarkan lagu yang dilantunkan oleh burung berkicau kesayangannya. Apalagi bagi kicaumania yang sering menurunkan burung jagoannya ke arena lomba burung berkicau, karena salah satu point yang menjadi obyek penilaian adalah variasi lagu dan point ini menempati rangking pertama diantara point-point lainnya.
Salah satu cara agar burung ocehan mempunyai lagu yang bervariasi adalah dengan menempel burung yang akan dimaster dengan burung master yang kita maksud. Salah satu kicaumania yang merintis untuk memaster burung berkicau agar mempunyai lagu yang bervariasi adalah Lestari Subarjo.
Lestari Subarjo atau biasa dipanggil Tari, kelahiran Klaten 5 Oktober 1973, kepada Papburi Solo menerangkan bahwa dirinya mulai merintis memaster burung sejak tahun 2004 dan waktu itu burung yang dimaster adalah burung kenari.
Selain memaster burung kenari, mulai tahun 2009 Tari mencoba untuk menangkarkan burung kenari.
Saat awal menangkarkan burung kenari,Tari menggunakan indukan jantan AF dan induk betina AF. Induk jantan yang dipakai Tari bukan sembarang kenari karena kenari tersebut merupakan kenari berkualitas lomba dimana sudah sering turun ke arena lomba burung berkicau bahkan sudah sering menggondol juara. Induk jantan yang dipakai Tari saat itu adalah trah Pangeran, panglima, dan lain sebagainya.
Di rumah Tari yang beralamat di Ngladon, Joton, Jogonalan, Klaten saat Papburi Solo berkunjung terdapat seekor kenari F1, seekor AF dan seekor kenari F3 sebagai induk jantannya. Untuk induk betinanya terdiri dari seekor kenari betina F1 dan sepuluh ekor kenari betina AF.
Dengan komposisi indukan seperti itu, peternakan kenari Tari dapat menghasilkan beberapa jenis anakan dimana tiap anakan kenari hasil breeding Tari menggunakan Ring TARI S CLA-X sebagai tanda bahwa anakan kenari yang memakai ring tersebut adalah hasil dari peternakan Tari alias Lestari Subarjo.
Untuk harga anakan kenarinya, Tari mempunyai harga yang bervariasi. Anakan kenari dari silangan induk AF dengan F1 dihargai antara Rp 250 ribu sampai Rp 300 ribu. Untuk anakan kenari dari silangan induk AF dengan AF mempunyai harga antara Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu. Sedangkan untuk anakan kenari dari induk F1 dengan F1 seharga Rp 500 ribu. Tari memberi harga minimal Rp 750 ribu untuk kenari yang sudah dimaster.
“ Jadi sekarang ini saya selain peternak juga pemaster burung kenari, bagi yang berminat dengan anakan kenari atau kenari yang sudah dimaster dapat menghubungi saya “, kata Tari saat menutup pembicaraan dengan Papburi Solo.
Senin, 12 Desember 2011
Kamis, 01 Desember 2011
Totok Pujiarto ( Ring : YOSHUA )
Bagi sebagian orang dalam memulai usaha yang merupakan bidang baru bagi dirinya umumnya dimulai dari pekerjaan yang mudah dan dana yang dibutuhkan untuk modal tidak terlalu besar. Hal ini dimaksudkan selain sebagai bahan pembelajaran juga untuk mengantisipasi agar tidak menanggung kerugian yang terlalu besar apabila usaha yang dijalankannya ternyata tidak berkembang.
Begitu juga dalam bidang breeding, dimana usaha ini bagi sebagian orang adalah usaha yang mudah dijalankan dan dapat memperoleh hasil yang menggiurkan.Pelaku bisnis yang berpendapat seperti itu tentunya adalah orang yang sudah mengetahui seluk beluk dunia breeding, tetapi bagi bisnisman pemula, apalagi yang hanya ikut-ikutan dan tidak mempunyai referensi mengenai dunia breeding, tentu menganggap dunia breeding adalah sesuatu hal yang masih misterius yang menantang untuk ditaklukkan. Sehingga banyak breeder pemula yang terjun ke dunia ternak semula hanya sekedar coba-coba, seperti halnya yang dilakukan oleh Totok Pujiarto.
Totok Pujiarto, lelaki kelahiran Sragen tanggal 12 Juli 1979, menggeluti dunia ternak burung kenari semula hanya sekedar coba-coba.” Saya mencoba untuk beternak kenari sekitar tahun 2008. Saat itu saya hanya beternak kenari lokal saja dan jumlah indukan ada sekitar 60 pasang induk kenari lokal ”, jelas Totok Pujiarto kepada Papburi Solo.
Meskipun sempat vakum dari dunia breeding pada awal tahun 2010, tetapi Totok Pujiarto bangkit kembali pada akhir tahun 2010. Komposisi indukan yang dipakai Totok adalah untuk induk jantan terdiri dari dua ekor kenari Yorkshire, seekor kenari F2, kenari merah Holland, dua ekor Gloster, seekor kenari AF, dan enam ekor kenari lokal. Untuk induk betina terdiri dari lima ekor kenari AF, 30 ekor kenari lokal, dan dua ekor Gloster.
Dengan komposisi indukan seperti itu, peternakan burung kenari Totok Pujiarto dapat menghasilkan beberapa jenis anakan kenari, dimana tiap anakan kenari dari breeding Totok Pujiarto menggunakan Ring YOSHUA sebagai ciri khas breedingnya.
Bagi yang berminat membeli anakan kenari dari breeding Totok Pujiarto dapat langsung ke rumah dengan alamat Gambiran 01/05 Sine, Sragen. Harga untuk anakan kenari bervariasi menurut jenisnya, yaitu untuk anakan kenari F1 Yorkshire seharga antara Rp 550 ribu sampai Rp 600 ribu, untuk anakan kenari dari induk AF dengan F2 diberi harga antara Rp 250 ribu sampai Rp 300 ribu, anakan kenari gloster murni antara Rp 400 ribu sampai Rp 600 ribu, anakan kenari F1 Gloster mempunyai harga Rp 200 ribu, dan untuk anakan kenari jenis lokal seharga Rp 90 ribu saja.
Dengan berhasilnya peternakan Totok Pujiarto menghasilkan beberapa jenis anakan kenari, maka sekarang Totok Pujiarto sudah bisa merasakan hasil jerih payahnya di bidang breeding kenari. “ Saya sekarang sudah bisa merasakan hasil dari breeding yang saya jalankan, padahal saya semula hanya coba-coba dalam menjalankan usaha breeding kenari ini dan sekarang ternyata menjadi bisnis sampingan saya “, kata Totok Pujiarto menutup pembicaraan dengan Papburi Solo.
Begitu juga dalam bidang breeding, dimana usaha ini bagi sebagian orang adalah usaha yang mudah dijalankan dan dapat memperoleh hasil yang menggiurkan.Pelaku bisnis yang berpendapat seperti itu tentunya adalah orang yang sudah mengetahui seluk beluk dunia breeding, tetapi bagi bisnisman pemula, apalagi yang hanya ikut-ikutan dan tidak mempunyai referensi mengenai dunia breeding, tentu menganggap dunia breeding adalah sesuatu hal yang masih misterius yang menantang untuk ditaklukkan. Sehingga banyak breeder pemula yang terjun ke dunia ternak semula hanya sekedar coba-coba, seperti halnya yang dilakukan oleh Totok Pujiarto.
Totok Pujiarto, lelaki kelahiran Sragen tanggal 12 Juli 1979, menggeluti dunia ternak burung kenari semula hanya sekedar coba-coba.” Saya mencoba untuk beternak kenari sekitar tahun 2008. Saat itu saya hanya beternak kenari lokal saja dan jumlah indukan ada sekitar 60 pasang induk kenari lokal ”, jelas Totok Pujiarto kepada Papburi Solo.
Meskipun sempat vakum dari dunia breeding pada awal tahun 2010, tetapi Totok Pujiarto bangkit kembali pada akhir tahun 2010. Komposisi indukan yang dipakai Totok adalah untuk induk jantan terdiri dari dua ekor kenari Yorkshire, seekor kenari F2, kenari merah Holland, dua ekor Gloster, seekor kenari AF, dan enam ekor kenari lokal. Untuk induk betina terdiri dari lima ekor kenari AF, 30 ekor kenari lokal, dan dua ekor Gloster.
Dengan komposisi indukan seperti itu, peternakan burung kenari Totok Pujiarto dapat menghasilkan beberapa jenis anakan kenari, dimana tiap anakan kenari dari breeding Totok Pujiarto menggunakan Ring YOSHUA sebagai ciri khas breedingnya.
Bagi yang berminat membeli anakan kenari dari breeding Totok Pujiarto dapat langsung ke rumah dengan alamat Gambiran 01/05 Sine, Sragen. Harga untuk anakan kenari bervariasi menurut jenisnya, yaitu untuk anakan kenari F1 Yorkshire seharga antara Rp 550 ribu sampai Rp 600 ribu, untuk anakan kenari dari induk AF dengan F2 diberi harga antara Rp 250 ribu sampai Rp 300 ribu, anakan kenari gloster murni antara Rp 400 ribu sampai Rp 600 ribu, anakan kenari F1 Gloster mempunyai harga Rp 200 ribu, dan untuk anakan kenari jenis lokal seharga Rp 90 ribu saja.
Dengan berhasilnya peternakan Totok Pujiarto menghasilkan beberapa jenis anakan kenari, maka sekarang Totok Pujiarto sudah bisa merasakan hasil jerih payahnya di bidang breeding kenari. “ Saya sekarang sudah bisa merasakan hasil dari breeding yang saya jalankan, padahal saya semula hanya coba-coba dalam menjalankan usaha breeding kenari ini dan sekarang ternyata menjadi bisnis sampingan saya “, kata Totok Pujiarto menutup pembicaraan dengan Papburi Solo.
Senin, 21 November 2011
Dasa Warsa Ring Thunder
Sumadi Joko Sumarno, peternak kenari dengan ring Thunder, merupakan breeder kawakan karena sudah merintis breeding pada tahun 1980 yaitu beternak ayam bekisar. Sebelum memakai ring Thunder, Sumadi menggunakan ring Partner untuk ternak kenarinya.
Tahun 2000 Sumadi mulai belajar breeding kenari, tetapi ternak kenari yang digelutinya tidak bertahan lama karena segera berganti breeding love bird yang sedang naik daun. Tapi breeding love birdnya juga tidak kekal karena harga yang berfluktuasi dan segera berganti dengan beternak burung perkutut dan kemudian berganti lagi dengan beternak derkuku.
Baru tahun 2007 Sumadi serius breeding kenari sampai sekarang. Pada awal breeding Sumadi menggunakan induk yang terdiri dari Yorkshire, Border, Water Slanger, dan Lizard. Sedangkan saat ini induk yang dipakai Sumadi terdiri dari seekor kenari Yorkshire ring tahun 09, seekor kenari Lancashire ring tahun 08, dan seekor kenari F1 sebagai pejantannya. Sedangkan induk betinanya Sumadi sekarang menggunakan dua ekor kenari betina Yorkshire, dua ekor kenari betina Spanish Timbrado, empat ekor kenari Water Slanger, dua ekor kenari F2, empat ekor kenari F1, 10 ekor kenari AF , dan lima ekor kenari betina yang merupakan hasil silangan dari Spanish Timbrado dengan kenari F1 atau AF.
Kendala yang dihadapi Sumadi dalam breeding kenari adalah penyiapan kenari betina F2-Yorkshire.” Kendala nya pada saat penyiapan kenari betina F2-Yorkshire” jawab Sumadi saat ditanya Papburi Solo tentang kendala yang dihadapi saat beternak kenari.
Anakan kenari hasil ternak Sumadi dibeli langsung oleh buyer di rumah, dimana harga anakan kenari F1 dibandrol Rp 800 ribu, anakan kenari F2 diberi harga oleh Sumadi antara Rp 1 juta sampai Rp 1.300. 000, sedangkan anakan kenari F3 dipatok Sumadi dengan harga Rp 1.500.000
Tahun 2000 Sumadi mulai belajar breeding kenari, tetapi ternak kenari yang digelutinya tidak bertahan lama karena segera berganti breeding love bird yang sedang naik daun. Tapi breeding love birdnya juga tidak kekal karena harga yang berfluktuasi dan segera berganti dengan beternak burung perkutut dan kemudian berganti lagi dengan beternak derkuku.
Baru tahun 2007 Sumadi serius breeding kenari sampai sekarang. Pada awal breeding Sumadi menggunakan induk yang terdiri dari Yorkshire, Border, Water Slanger, dan Lizard. Sedangkan saat ini induk yang dipakai Sumadi terdiri dari seekor kenari Yorkshire ring tahun 09, seekor kenari Lancashire ring tahun 08, dan seekor kenari F1 sebagai pejantannya. Sedangkan induk betinanya Sumadi sekarang menggunakan dua ekor kenari betina Yorkshire, dua ekor kenari betina Spanish Timbrado, empat ekor kenari Water Slanger, dua ekor kenari F2, empat ekor kenari F1, 10 ekor kenari AF , dan lima ekor kenari betina yang merupakan hasil silangan dari Spanish Timbrado dengan kenari F1 atau AF.
Kendala yang dihadapi Sumadi dalam breeding kenari adalah penyiapan kenari betina F2-Yorkshire.” Kendala nya pada saat penyiapan kenari betina F2-Yorkshire” jawab Sumadi saat ditanya Papburi Solo tentang kendala yang dihadapi saat beternak kenari.
Anakan kenari hasil ternak Sumadi dibeli langsung oleh buyer di rumah, dimana harga anakan kenari F1 dibandrol Rp 800 ribu, anakan kenari F2 diberi harga oleh Sumadi antara Rp 1 juta sampai Rp 1.300. 000, sedangkan anakan kenari F3 dipatok Sumadi dengan harga Rp 1.500.000
Minggu, 13 November 2011
Papburi Qmax's Solo 13 Nop 2011
Musim hujan tidak menyurutkan semangat panitia dan peserta untuk melaksanakan lomba, penontonpun terlihat juga banyak dan menikmati lomba hari ini. Peserta lomba termasuk komplit dari berbagai daerah dan ini pertanda baik bahwa lomba memang sangat membantu dalam menyalurkan hobby.
Kelas Lovebirds dibuka untuk memeriahkan ajang Qmaxs, dan ternyata membawa suasana tersendiri dengan kemeriahan suaranya, dan yang menjadi catatan adalah pertarungan final kenari hari ini membawa bobot tersendiri dengan tampilnya kenari kenari yang berkualitas.
Berikut para juara Papburi Qmaxs tanggal 13 Nop 2011 :
Dan berikut beberapa Gambar Suasana Lomba :
Kelas Lovebirds dibuka untuk memeriahkan ajang Qmaxs, dan ternyata membawa suasana tersendiri dengan kemeriahan suaranya, dan yang menjadi catatan adalah pertarungan final kenari hari ini membawa bobot tersendiri dengan tampilnya kenari kenari yang berkualitas.
Berikut para juara Papburi Qmaxs tanggal 13 Nop 2011 :
KELAS KENARI REGULER | KELAS ANIS MERAH | |||||
WIRO SABLENG | VIO | KLATEN | NARUTO | TEKYANG | PURIGADING | |
SILUET | AAN | WONOSARI | AXUS | DAMAR | SOLO | |
PRIMEX | PATAR P | JOGJA | RANJAU | NDARU | SOLO | |
BOMBARDIR I | SUSI MBMG | KLATEN | BRAVO | DAMAR | SOLO | |
MAS BROW | YUS | WONOGIRI | SAFIR | SLAMET | SOLO | |
KITARO | GAMBUL | KLATEN | JAYA GIRI | INSAN | SOLO | |
DEWA DUNIA | DUA DEWI | KLATEN | DONAT | AGUS | SOLO | |
TELO | MINTHO | SUKOHARJO | CELENG | MR ASE | SOLO | |
ANDROMEDA | DUA DEWI | KLATEN | VIPER | PATAR P | JOGJA | |
BOMBARDIR 9 | SUSI MBMG | KLATEN | ALEX | NANDO | SOLO | |
KELAS KENARI KALITAN | KELAS KACER | |||||
BOMBARDIR | SUSI MBMG | KLATEN | BOLO KEPRUK | MENDEM | KLATEN | |
THOLE | DANAR | SOLO | STROKE | UDIN | JOGJA | |
PUTRA PUNK | TARI | KLATEN | DALIMUN | TOMO | SOLO | |
NUSANTARA | JEFRRY | SOLO | NARUTO | TEKYANG | PURIGADING | |
HANOMAN | ADHI | SOLO | MIO | HERU | SOLO | |
PUNK ROCK | HERRY | SOLO | RAJA SPEED | JEFRY | SOLO | |
TITANIC | NELSON | SOLO | AMOEBA | ANTOK | BEKONANG | |
SONIC | INSAN BKL | SOLO | XL | RYAN | SOLO | |
CUPEK TONG | HANDI HOHO | SOLO | BUKAN UNGGULAN | ANGGO | SRAGEN | |
AYU TING TING | JEFRRY | SOLO | RA TAU NYANG | NOVI | KARTOSURO | |
KELAS LOVEBIRDS | KELAS CAMPURAN IMPORT | |||||
JAGAL | PI | SOLO | JAGAL | NONOT | WONOSARI | |
TERRACOTA | BENY | SOLO | LIKIN | LIKIN | KLATEN | |
VAN JAYA | RUDY AXON | SOLO | RAJA LIBAS | MR J | SOLO | |
RAJA LIBAS | DAMAR | SOLO | JAHE GEPUK | SUBUR | DEPOK | |
GOLDEN BOY 2 | HARIYANTO | SOLO | NIXOU | ENDRO | SOLO | |
GRENN DAY | GONDRONG | BALUWARTI | ||||
GALGENDU | ADI | SOLO | ||||
RAKLEP | NOVI | KARTOSURO | ||||
GOLDEN BOYS | HARIYANTO | SOLO | ||||
LUKY | LUKY | SOLO |
Dan berikut beberapa Gambar Suasana Lomba :
Rabu, 26 Oktober 2011
Musim Kenari Import Telah Tiba
Waktunya mungkin hanya beberapa bulan dalam satu tahun, biasanya di bulan-bulan akhir sampai awal tahun. Datangnya burung Import yang ditunggu bisa saja sebagai penyemangat kita untuk lebih mencintai peliharaan kita. Dalam menyikapi hal ini beberapa rekan mungkin sudah tahu dan mempersiapkan diri sebaik baiknya. Di lain sisi beberapa kepentingan juga berbaur di dalamnya.
Papburi Solo kali ini tidak mengulas bagaimana dan harus seperti apa burung Import (Kenari) ini setelah kita miliki. Pembahasan kali ini berkaitan dengan maraknya berbagai transaksi yang mungkin dilakukan oleh rekan2 kita. Mungkin bagi yang sudah memahami alur proses peralihan dari Importir sampai Konsumen tidaklan begitu berpengaruh, bahkan jauh hari sebelum burung datang sudah dirancang sedemikian rupa proses transaksinya. Lalu bagaimana dengan pemula atau beberapa rekan kita yang tidak tahu, dan hanya melihat promosi dari rekan dan rekannya lagi? ... Kali ini kita sebagai sesama penghobi diharapkan kewaspadaannya sehingga dalam memandang burung import ini bukan saja sikap emosional untuk memiliki saja, namun juga mempertimbangkan informasi dan kebenaran darimana burung itu berasal.
Dalam beberapa kejadian kami dari Papburi sering dikaitkan dengan hal ini, karenanya kita sangat perlu mengingatkan bahwa sebenarnya hal mendasar dari burung import ini adalah persiapan pemeliharaan, mental dan tentu persiapan akan tujuan. Hal ini lebih mengarah pada personal individu. Jika dikaitkan dengan Papburi tentu kita juga sudah mempersiapkan diri untuk membantu, seperti beberapa saat lalu telah dikumpulkan para penangkar, ini juga sebagai cara untuk menyamakan persepsi, termasuk salah satunya menyikapi datangnya burung Import.
Dengan pengalaman mungkin ada beberapa prediksi yang kita dapatkan, namun jika tanpa itu paling tidak kita semua tidak kecewa karena transaksi peralihannya, dan lanjutannyapun kita bisa benar2 menikmati musim Import ini menjadi lebih enjoy
Selamat berbelanja !!!
Papburi Solo kali ini tidak mengulas bagaimana dan harus seperti apa burung Import (Kenari) ini setelah kita miliki. Pembahasan kali ini berkaitan dengan maraknya berbagai transaksi yang mungkin dilakukan oleh rekan2 kita. Mungkin bagi yang sudah memahami alur proses peralihan dari Importir sampai Konsumen tidaklan begitu berpengaruh, bahkan jauh hari sebelum burung datang sudah dirancang sedemikian rupa proses transaksinya. Lalu bagaimana dengan pemula atau beberapa rekan kita yang tidak tahu, dan hanya melihat promosi dari rekan dan rekannya lagi? ... Kali ini kita sebagai sesama penghobi diharapkan kewaspadaannya sehingga dalam memandang burung import ini bukan saja sikap emosional untuk memiliki saja, namun juga mempertimbangkan informasi dan kebenaran darimana burung itu berasal.
Dalam beberapa kejadian kami dari Papburi sering dikaitkan dengan hal ini, karenanya kita sangat perlu mengingatkan bahwa sebenarnya hal mendasar dari burung import ini adalah persiapan pemeliharaan, mental dan tentu persiapan akan tujuan. Hal ini lebih mengarah pada personal individu. Jika dikaitkan dengan Papburi tentu kita juga sudah mempersiapkan diri untuk membantu, seperti beberapa saat lalu telah dikumpulkan para penangkar, ini juga sebagai cara untuk menyamakan persepsi, termasuk salah satunya menyikapi datangnya burung Import.
Dengan pengalaman mungkin ada beberapa prediksi yang kita dapatkan, namun jika tanpa itu paling tidak kita semua tidak kecewa karena transaksi peralihannya, dan lanjutannyapun kita bisa benar2 menikmati musim Import ini menjadi lebih enjoy
Selamat berbelanja !!!
Selasa, 20 September 2011
SUTARDI ( RING : NT/TARDI )
Banyak orang yang dalam melakukan usaha belum tentu sekali langsung berhasil, mungkin diperlukan beberapa kali usaha baik di bidang yang sama maupun di lain bidang. Bidang usaha yang akan ditekuni seseorang tentunya adalah bidang usaha yang paling menguntungkan dirinya.
Begitu juga dengan yang dialami oleh Sutardi Hadi Prayitno atau biasa dipanggil dengan Pak Tardi ini. Pada awalnya Pak Tardi adalah penghobi burung ocehan pada sekitar tahun 1998, kemudian berkeinginan untuk mencoba beternak dan pada sekitar tahun 1999 mulai beternak burung perkutut. Tetapi breeding perkututnya tidak bertahan lama sehingga sekitar tahun 2000 berganti beternak burung love bird dan burung kenari.
Akhirnya mulai tahun 2001 Pak Tardi mulai fokus ke breeding kenari saja sedangkan ternak burung love birdnya tidak dilanjutkan karena menurut perhitungannya lebih menguntungkan breeding kenari. Saat itu Pak Tardi menggunakan induk jantan seekor kenari F1 dan induk betina kenari lokal sebanyak 10 ekor.
Breeding kenari Pak Tardi lambat laun mulai kelihatan hasilnya sehingga pada tahun 2004 Pak Tardi mengganti komposisi indukan menjadi indukan jantan menggunakan seekor kenari F3 dan seekor kenari Yorkshire sedangkan induk betinanya menggunakan kenari betina lokal, AF, F1, dan F2.
Breeding kenari Pak Tardi berkembang terus sehingga saat sekarang ini Pak Tardi menggunakan induk jantan terdiri dari seekor Yorkshire, seekor Lancashire, seekor F2, dan dua ekor F1. Sedangkan induk betinanya terdiri dari delapan ekor kenari betina lokal, empat ekor kenari betina F1, dua ekor F2, dan 16 ekor kenari betina AF.
Sebagai ciri agar tidak keliru dengan anakan kenari dari breeder lain, Pak Tardi menggunakan ring NT/TARDI sebagai ciri anakan kenari hasil produk peternakannya. Selama ini kenarimania yang berminat meminang kenari hasil produk peternakan Pak Tardi membeli langsung ke rumah yang beralamatkan di Karangasem 01/V Sraten, Gatak, Sukoharjo. Adapun untuk harga anakan kenari Pak Tardi memberi harga antara Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu untuk anakan kenari dari induk F1 dengan AF, untuk anakan dari induk F2 dengan AF diberi harga Rp 300 ribu. Untuk anakan kenari F1 seharga antara Rp 800 ribu sampai Rp 1 juta, sedangkan anakan kenari F2 antara Rp 1.400.000 sampai Rp 1.600.000. Harga untuk anakan kenari F3 adalah sekitar Rp 2 juta.
Tardi (NT/TARDI)
Karangasem 01/V Sraten, Gatak, Sukoharjo;
08572534455
Begitu juga dengan yang dialami oleh Sutardi Hadi Prayitno atau biasa dipanggil dengan Pak Tardi ini. Pada awalnya Pak Tardi adalah penghobi burung ocehan pada sekitar tahun 1998, kemudian berkeinginan untuk mencoba beternak dan pada sekitar tahun 1999 mulai beternak burung perkutut. Tetapi breeding perkututnya tidak bertahan lama sehingga sekitar tahun 2000 berganti beternak burung love bird dan burung kenari.
Akhirnya mulai tahun 2001 Pak Tardi mulai fokus ke breeding kenari saja sedangkan ternak burung love birdnya tidak dilanjutkan karena menurut perhitungannya lebih menguntungkan breeding kenari. Saat itu Pak Tardi menggunakan induk jantan seekor kenari F1 dan induk betina kenari lokal sebanyak 10 ekor.
Breeding kenari Pak Tardi lambat laun mulai kelihatan hasilnya sehingga pada tahun 2004 Pak Tardi mengganti komposisi indukan menjadi indukan jantan menggunakan seekor kenari F3 dan seekor kenari Yorkshire sedangkan induk betinanya menggunakan kenari betina lokal, AF, F1, dan F2.
Breeding kenari Pak Tardi berkembang terus sehingga saat sekarang ini Pak Tardi menggunakan induk jantan terdiri dari seekor Yorkshire, seekor Lancashire, seekor F2, dan dua ekor F1. Sedangkan induk betinanya terdiri dari delapan ekor kenari betina lokal, empat ekor kenari betina F1, dua ekor F2, dan 16 ekor kenari betina AF.
Sebagai ciri agar tidak keliru dengan anakan kenari dari breeder lain, Pak Tardi menggunakan ring NT/TARDI sebagai ciri anakan kenari hasil produk peternakannya. Selama ini kenarimania yang berminat meminang kenari hasil produk peternakan Pak Tardi membeli langsung ke rumah yang beralamatkan di Karangasem 01/V Sraten, Gatak, Sukoharjo. Adapun untuk harga anakan kenari Pak Tardi memberi harga antara Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu untuk anakan kenari dari induk F1 dengan AF, untuk anakan dari induk F2 dengan AF diberi harga Rp 300 ribu. Untuk anakan kenari F1 seharga antara Rp 800 ribu sampai Rp 1 juta, sedangkan anakan kenari F2 antara Rp 1.400.000 sampai Rp 1.600.000. Harga untuk anakan kenari F3 adalah sekitar Rp 2 juta.
Tardi (NT/TARDI)
Karangasem 01/V Sraten, Gatak, Sukoharjo;
08572534455
Minggu, 11 September 2011
Lomba Papburi Solo 11 September 2011
Meskipun ada selang beberapa waktu tidak diadakannya lomba karena bertepatan dengan bulan puasa, kali ini Papburi Solo kembali menggelar lomba. Peserta ternyata tidak berkurang, ada beberapa yang menyayangkan karena sosialisali lomba yang dianggapnya agak terlambat. Sebenarnya tidaklah demikian, hal ini sudah disampaikan jauh waktu sebelumnya, mungkin karena bertepatan pula dengan Peringatan Hari Proklamasi sehingga beberapa kegiatan untuk sementara waktu harus dibagi.
Kelas yang dilombakan adalah Kenari Reguler, Kenari Kalitan, Campuran Import, Anis Merah, Kacer dan Cocak Hijau. Meskipun secara keseluruhan lomba berjalan lancar namun ada sedikit kesalahan berkaitan dengan pengundian gantangan, dan ini kita coba untuk klarifikasi dengan pihak terkait, dan kembali pada penggemar yang ternyata memberikan respon positif untuk perbaikan.
Hal lain yang menyangkut sistem penjurian dan tata cara lomba kita masih tidak henti hentinya untuk sosialisasi, beberapa standard yang sudah terpakai senantiasa dijalankan sesuai aturan dan selalu mendengar berbagai usulan untuk update dan jika perlu diolah untuk kesesuaian bersama.
Dengan ini kami ucapkan selamat dan terima kasih,
Berikut ini Daftar Pemenang lomba hari ini :
KELAS KENARI REGULER
KELAS KENARI KALITAN
KELAS CAMP. IMPORT
KELAS ANIS MERAH
KELAS KACER
KELAS COCAK HIJAU
Kelas yang dilombakan adalah Kenari Reguler, Kenari Kalitan, Campuran Import, Anis Merah, Kacer dan Cocak Hijau. Meskipun secara keseluruhan lomba berjalan lancar namun ada sedikit kesalahan berkaitan dengan pengundian gantangan, dan ini kita coba untuk klarifikasi dengan pihak terkait, dan kembali pada penggemar yang ternyata memberikan respon positif untuk perbaikan.
Hal lain yang menyangkut sistem penjurian dan tata cara lomba kita masih tidak henti hentinya untuk sosialisasi, beberapa standard yang sudah terpakai senantiasa dijalankan sesuai aturan dan selalu mendengar berbagai usulan untuk update dan jika perlu diolah untuk kesesuaian bersama.
Dengan ini kami ucapkan selamat dan terima kasih,
Berikut ini Daftar Pemenang lomba hari ini :
KELAS KENARI REGULER
JUARA | NAMA BURUNG | PEMILIK | ALAMAT |
---|---|---|---|
1 | PREDATOR | RUDY ESON | BARON SOLO |
2 | BOMBARDIR 3 | SUSI MBMG | KLATEN |
3 | NIRWANA | ANDRI | COLOMADU |
4 | YOUNG GUN | BRURI | KLATEN |
5 | OTOX | ADI LONDO | KLATEN |
6 | INTENSIF | TARI | KLATEN |
7 | BIANG KEROK | AGUS | KALASAN |
8 | KING SOROK | ARIF | SOLO |
9 | BERLIAN 2 | LIKIN | KLATEN |
10 | BERLIAN 1 | LIKIN | KLATEN |
KELAS KENARI KALITAN
JUARA | NAMA BURUNG | PEMILIK | ALAMAT |
---|---|---|---|
1 | TELO | MINTHO | SKH |
2 | LEHER BETON | SOLTAN | SOBA |
3 | BOM BARDIR 1 | SUSI MBMG | KLATEN |
4 | TITANIK | SUPRI | SOLO |
5 | NW S | DERI | SOLO |
6 | KARYO MENDEM | AGUS | ZZC / BRT |
7 | OTONX 2 | ADI | SOLO |
8 | FLAMBOYAN | AGUS | BEKONANG |
9 | TROPICAL | SUBUR | IKPBS / SOLO |
10 | KUNYIL | SETYA | SOLO |
KELAS CAMP. IMPORT
JUARA | NAMA BURUNG | PEMILIK | ALAMAT |
---|---|---|---|
1 | MONSTER | LIKIN | KLATEN |
2 | THUNDER | IPIN | SOLO |
3 | GOKIL | JULIANTO | SOLO BARU |
4 | MOTIFATOR | SOLTAN | SOBA |
5 | TERATAI | LIKIN | KLATEN |
KELAS ANIS MERAH
JUARA | NAMA BURUNG | PEMILIK | ALAMAT |
---|---|---|---|
1 | BONANSA | YONO | SOLO |
2 | BENTO | ARIF | SOLO |
3 | OVJ | SURYANTO | SOLO |
4 | ALTERI | RUDY | BOYOLALI |
5 | BON JOVI | GENDUT | SOLO |
6 | DONAT | PAK SETO UNS | SOLO |
7 | CROSS | PONGKY | SOLO |
8 | RED BULL | Mr BULUS | SOLO |
9 | OVJ | BEJO | SOLO |
10 | SAPUJAGAT | YOYOK | SOLO |
KELAS KACER
JUARA | NAMA BURUNG | PEMILIK | ALAMAT |
---|---|---|---|
1 | OXO | Mr. BAKUH | SOLO |
2 | MAS BROW | HARI CHONG | SKH |
3 | XL | RYAN | BEKONANG |
4 | KHENZY | YUDI | SOLO |
5 | DALIMUN | TOMO | SOLO |
6 | RAYA GIBAS | AGUS EDI | SKH |
7 | HONDA | BG FAFING | SKH |
8 | DIDIK | DIDIK | SOLO |
9 | JANGER | AIF | SOLO |
10 | ALTECO | ANDI FORTUNA | SOLO |
KELAS COCAK HIJAU
JUARA | NAMA BURUNG | PEMILIK | ALAMAT |
---|---|---|---|
1 | JIMAT SAKTI | Mr. RONNY | SOLO |
2 | ALTERI | RUDY | BOYOLALI |
3 | FALCON | EDO | SOLO |
4 | SAPU JAGAT | YOYOK | SOLO |
5 | MUKZIJAT | MAMAD | SOLO |
6 | CROSS | ONGKY | SOLO |
7 | PROKLAMATOR | ASMORO | SOLO |
8 | PELET PUTIH | Mr RONNY | SOLO |
9 | NEKOTIN | Mr. N | PALUR |
10 | JONI | OOK | SOLO |
Kamis, 28 Juli 2011
Ring TKM-DK Siap Ramaikan Pasar
Apabila kita membicarakan dunia burung berkicau maka tidak bisa dipisahkan dari kata hobi. Karena memang pada awalnya para kicaumania memelihara burung berkicau hanya sekedar hobi untuk mendengarkan nyanyian yang dilantunkan oleh sang burung ocehan tersebut atau hanya sebagai hiasan bila tidak didengarkan lagunya tetapi hanya dipandang warna bulunya yang menarik atau unik.
Seiring berjalannya waktu bagi sebagian kicaumania memelihara burung berkicau tidak hanya sebatas hobi rumahan saja tetapi juga berkeinginan untuk beternak bila ocehan tersebut dapat diternak dan bagi sebagian kicaumania yang lain ingin menurunkan ocehannya ke arena lomba atau kontes burung berkicau.
Tidak sedikit pula kicaumania yang ocehannya sering menggondol gelar juara di arena lomba atau kontes burung berkicau akhirnya menjadikan jagoannya tersebut sebagai indukan untuk diternak dengan harapan dapat menghasilkan keturunan yang berkualitas.
Salah satunya adalah Tukimin.
Pada awalnya Tukimin adalah kicaumania yang sering turun ke arena lomba burung burung berkicau dan suatu ketika pernah membawa kenari Yorkshire ke arena lomba burung berkicau untuk dilombakan di kelas kenari. Saat itulah awal Tukimin bermain kenari dan baru pada sekitar tahun 2005 Tukimin memulai ternak kenari dimana saat itu induk jantannya menggunakan kenari AF sedangkan induk betinanya menggunakan kenari betina lokal dan AF. “ Sekitar tahun 2006 saya pernah menghasilkan anakan kenari F2 Yorkshire dan laku terjual seharga Rp 500 ribu “ kata Tukimin kepada Papburi Solo di rumahnya yang beralamat di Desa Dukuh Kelurahan Dukuh Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten.
Untuk saat ini Tukimin menggunakan indukan jantan yang terdiri dari seekor kenari AF pernah juara di lomba burung berkicau, seekor kenari F2, dan lima ekor kenari AF. Sedangkan induk betinanya menggunakan 15 ekor kenari lokal, dua ekor kenari AF, dan dua ekor kenari betina F1.
Karena Tukimin menggunakan salah satu indukan yang pernah juara di lomba burung berkicau, maka anakan kenari yang dihasilkan diberi sebutan anakan trah. “ Yang dimaksud anakan trah adalah anakan kenari yang berasal dari salah satu induk yang pernah juara di arena lomba burung bekicau “ jelas Tukimin kepada Papburi Solo saat ditanya maksud istilah anakan trah.
Untuk harga anakan kenari hasil breedingnya, Tukimin memberi harga Rp 125 ribu untuk anakan kenari lokal, untuk anakan kenari AF dibandrol antara Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu, sedangkan harga anakan kenari AF trah diberi harga antara Rp 250 ribu sampai Rp 300 ribu.
“Pembeli anakan kenari saya sementara ini masih lingkup dekat “ jawab Tukimin saat ditanya Papburi Solo tentang pembeli anakan kenarinya. Sebelum menutup pembicaraan dengan Papburi Solo Tukimin mengingatkan anakan kenari hasil breedingnya menggunakan ring TKM-DK. “ Jangan lupa saya menggunakan ring TKM- DK “ ingat Tukimin kepada Papburi Solo.
Seiring berjalannya waktu bagi sebagian kicaumania memelihara burung berkicau tidak hanya sebatas hobi rumahan saja tetapi juga berkeinginan untuk beternak bila ocehan tersebut dapat diternak dan bagi sebagian kicaumania yang lain ingin menurunkan ocehannya ke arena lomba atau kontes burung berkicau.
Tidak sedikit pula kicaumania yang ocehannya sering menggondol gelar juara di arena lomba atau kontes burung berkicau akhirnya menjadikan jagoannya tersebut sebagai indukan untuk diternak dengan harapan dapat menghasilkan keturunan yang berkualitas.
Salah satunya adalah Tukimin.
Pada awalnya Tukimin adalah kicaumania yang sering turun ke arena lomba burung burung berkicau dan suatu ketika pernah membawa kenari Yorkshire ke arena lomba burung berkicau untuk dilombakan di kelas kenari. Saat itulah awal Tukimin bermain kenari dan baru pada sekitar tahun 2005 Tukimin memulai ternak kenari dimana saat itu induk jantannya menggunakan kenari AF sedangkan induk betinanya menggunakan kenari betina lokal dan AF. “ Sekitar tahun 2006 saya pernah menghasilkan anakan kenari F2 Yorkshire dan laku terjual seharga Rp 500 ribu “ kata Tukimin kepada Papburi Solo di rumahnya yang beralamat di Desa Dukuh Kelurahan Dukuh Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten.
Untuk saat ini Tukimin menggunakan indukan jantan yang terdiri dari seekor kenari AF pernah juara di lomba burung berkicau, seekor kenari F2, dan lima ekor kenari AF. Sedangkan induk betinanya menggunakan 15 ekor kenari lokal, dua ekor kenari AF, dan dua ekor kenari betina F1.
Karena Tukimin menggunakan salah satu indukan yang pernah juara di lomba burung berkicau, maka anakan kenari yang dihasilkan diberi sebutan anakan trah. “ Yang dimaksud anakan trah adalah anakan kenari yang berasal dari salah satu induk yang pernah juara di arena lomba burung bekicau “ jelas Tukimin kepada Papburi Solo saat ditanya maksud istilah anakan trah.
Untuk harga anakan kenari hasil breedingnya, Tukimin memberi harga Rp 125 ribu untuk anakan kenari lokal, untuk anakan kenari AF dibandrol antara Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu, sedangkan harga anakan kenari AF trah diberi harga antara Rp 250 ribu sampai Rp 300 ribu.
“Pembeli anakan kenari saya sementara ini masih lingkup dekat “ jawab Tukimin saat ditanya Papburi Solo tentang pembeli anakan kenarinya. Sebelum menutup pembicaraan dengan Papburi Solo Tukimin mengingatkan anakan kenari hasil breedingnya menggunakan ring TKM-DK. “ Jangan lupa saya menggunakan ring TKM- DK “ ingat Tukimin kepada Papburi Solo.
Jumat, 08 Juli 2011
' DUA DEWI ' Semakin Menawan
Diversifikasi usaha merupakan salah satu strategi bisnis atau dagang seseorang untuk memperluas pangsa pasarnya di samping tentu saja untuk menambah pundi-pundi kekayaannya. Diversifikasi usaha atau melakukan perdagangan lebih dari satu jenis usaha dapat dilakukan oleh pebisnis yang mempunyai insting atau naluri dagang yang kuat selain mempunyai perhitungan yang akurat tentang dunia usaha baru yang akan dilakukannya.
Hery Widada merupakan salah seorang pebisnis yang masuk dalam kriteria tersebut dimana sebelumnya Hery Widada telah menekuni bisnis kuliner dengan mempunyai beberapa kedai ayam goreng dan ayam bakar baik di Klaten maupun di Yogyakarta dan mulai tahun 2008 Hery Widada mencoba peruntungannya di dunia breeding kenari. Bahkan baru baru ini Hery Widada terpilih dan dipercaya untuk memimpin Paguyuban Penggemar Burung Kenari Klaten yang akan mengawali kiprahnya pada event Grand Launching Perdana Papburi Klaten pada tanggal 17 Juli 2011
Dunia perburungan bagi Hery Widada bukanlah hal baru karena sudah sejak tahun 1993 Hery Widada sudah berkecimpung di dunia burung berkicau atau ocehan dimana saat itu salah satu ocehan yang dipeliharanya adalah burung kenari. Sering pula Hery Widada membawa burung ocehan andalannya untuk turun ke berbagai arena lomba burung berkicau, sehingga dapat dikatakan Hery Widada ini selain penggemar atau penghobi burung berkicau juga merupakan pemain ocehan yang sering mengikuti lomba burung berkicau.
Pada awal beternak kenari yaitu pada tahun 2008 tersebut Hery Widada menggunakan dua ekor kenari lokal sebagai pejantan dan tiga ekor kenari betina lokal sebagai induk betinanya. Penggunaan kenari lokal sebagai indukan jantan tersebut hanya bertahan selama satu bulan karena setelah itu Hery Widada menggunakan kenari impor jenis Yorkshire sampai sekarang ini. Sedangkan induk betinanya menggunakan kenari betina lokal, AF, dan kenari betina F1.” Apabila anakan kenari berjenis kelamin betina maka anakan kenari tersebut tidak saya jual karena akan saya pakai sendiri untuk indukan “ jelas Hery Widada kepada Papburi Solo.
Setelah breeding kenarinya berjalan beberapa tahun dan menampakkan hasil maka Hery Widada saat ini mempunyai tiga ekor Yorkshire, seekor kenari F3, dan seekor kenari F1 sebagai pejantannya. Sedangkan induk betinanya sekarang terdiri dari enam ekor kenari betina local, 15 ekor betina F1, dan 25 ekor kenari betina AF. Setiap bulannya peternakan kenari milik Hery Widada ini menghasilkan rata-rata sekitar 25 anakan kenari.
Untuk masalah harga Hery Widada menentukannya berdasarkan persilangan indukannya yaitu untuk anakan kenari hasil persilangan induk AF dengan F1 dan dari indukan AF dengan F3 dihargai minimal Rp 500 ribu, sedangkan untuk anakan kenari F1 dihargai antara Rp 600 ribu sampai Rp 800 ribu. Untuk anakan trah seharga Rp 750 ribu, sedangkan untuk F2 diberi harga antara Rp 1 juta sampai dengan Rp 1.250.000.
Selain beternak, Hery Widada juga memaster anakan kenarinya dimana master yang dipakai adalah Blackthrout, Prenjak, Ciblek, dan Gelatik Wingko. Sampai sekarang Hery Widada masih mengikuti lomba burung berkicau, dan bisnis kulinernya pun masih berjalan. Inilah diversifikasi usaha ala Hery Widada yang memakai ring DUA DEWI untuk anakan kenari dari peternakannya.
Bagi yang berminat, baik terhadap anakan kenari atau kenari isian maupun ayam goreng dan ayam bakar Hery Widada, Papburi Solo mempersilakan untuk menghubungi Hery Widada dengan alamat Jln Kasatriyan, Daguran, Klaten Selatan.
Semoga sukses bos ...
Hery Widada merupakan salah seorang pebisnis yang masuk dalam kriteria tersebut dimana sebelumnya Hery Widada telah menekuni bisnis kuliner dengan mempunyai beberapa kedai ayam goreng dan ayam bakar baik di Klaten maupun di Yogyakarta dan mulai tahun 2008 Hery Widada mencoba peruntungannya di dunia breeding kenari. Bahkan baru baru ini Hery Widada terpilih dan dipercaya untuk memimpin Paguyuban Penggemar Burung Kenari Klaten yang akan mengawali kiprahnya pada event Grand Launching Perdana Papburi Klaten pada tanggal 17 Juli 2011
Dunia perburungan bagi Hery Widada bukanlah hal baru karena sudah sejak tahun 1993 Hery Widada sudah berkecimpung di dunia burung berkicau atau ocehan dimana saat itu salah satu ocehan yang dipeliharanya adalah burung kenari. Sering pula Hery Widada membawa burung ocehan andalannya untuk turun ke berbagai arena lomba burung berkicau, sehingga dapat dikatakan Hery Widada ini selain penggemar atau penghobi burung berkicau juga merupakan pemain ocehan yang sering mengikuti lomba burung berkicau.
Pada awal beternak kenari yaitu pada tahun 2008 tersebut Hery Widada menggunakan dua ekor kenari lokal sebagai pejantan dan tiga ekor kenari betina lokal sebagai induk betinanya. Penggunaan kenari lokal sebagai indukan jantan tersebut hanya bertahan selama satu bulan karena setelah itu Hery Widada menggunakan kenari impor jenis Yorkshire sampai sekarang ini. Sedangkan induk betinanya menggunakan kenari betina lokal, AF, dan kenari betina F1.” Apabila anakan kenari berjenis kelamin betina maka anakan kenari tersebut tidak saya jual karena akan saya pakai sendiri untuk indukan “ jelas Hery Widada kepada Papburi Solo.
Setelah breeding kenarinya berjalan beberapa tahun dan menampakkan hasil maka Hery Widada saat ini mempunyai tiga ekor Yorkshire, seekor kenari F3, dan seekor kenari F1 sebagai pejantannya. Sedangkan induk betinanya sekarang terdiri dari enam ekor kenari betina local, 15 ekor betina F1, dan 25 ekor kenari betina AF. Setiap bulannya peternakan kenari milik Hery Widada ini menghasilkan rata-rata sekitar 25 anakan kenari.
Untuk masalah harga Hery Widada menentukannya berdasarkan persilangan indukannya yaitu untuk anakan kenari hasil persilangan induk AF dengan F1 dan dari indukan AF dengan F3 dihargai minimal Rp 500 ribu, sedangkan untuk anakan kenari F1 dihargai antara Rp 600 ribu sampai Rp 800 ribu. Untuk anakan trah seharga Rp 750 ribu, sedangkan untuk F2 diberi harga antara Rp 1 juta sampai dengan Rp 1.250.000.
Selain beternak, Hery Widada juga memaster anakan kenarinya dimana master yang dipakai adalah Blackthrout, Prenjak, Ciblek, dan Gelatik Wingko. Sampai sekarang Hery Widada masih mengikuti lomba burung berkicau, dan bisnis kulinernya pun masih berjalan. Inilah diversifikasi usaha ala Hery Widada yang memakai ring DUA DEWI untuk anakan kenari dari peternakannya.
Bagi yang berminat, baik terhadap anakan kenari atau kenari isian maupun ayam goreng dan ayam bakar Hery Widada, Papburi Solo mempersilakan untuk menghubungi Hery Widada dengan alamat Jln Kasatriyan, Daguran, Klaten Selatan.
Semoga sukses bos ...
( Program Ring Papburi Solo - Periode. I th 2011 )
Heri Widada SR
Jln Kasatriyan, Daguran, Klaten Selatan.
telp. 085878355858
Minggu, 19 Juni 2011
Coba Peluang Blacktroat bersama Ring VIO
Dalam memulai usaha memang kita dituntut untuk membuat perhitungan di atas kertas sedetail dan secermat mungkin agar usaha yang akan kita jalankan dapat berjalan dengan sukses sesuai dengan yang diharapkan sehingga dapat mencapai tujuan yang kita idam-idamkan. Meskipun untuk mencapai tujuan tersebut perlu kerja keras dan disertai dengan permohonan kepada Yang Maha Kuasa.
Begitu juga yang dilakukan Yamto dalam memulai usaha breeding kenari.Sebelum memutuskan untuk beternak kenari, Yamto berkeinginan untuk beternak jalan suren tetapi karena setelah dihitung secara keseluruhan ada beberapa hal yang menjadi kendala dalam beternak jalak suren. “ Kalau beternak kenari biayanya sedikit, mudah, dan harga cenderung stabil serta dapat dilombakan, sedangkan untuk beternak jalak suren biayanya lebih banyak, agak sulit, harga cenderung labil bahkan harga cenderung turun serta tidak dapat dilombakan “, terang Yamto saat ditanya Papburi Solo tentang perbedaan beternak kenari dengan beternak Jalak Suren.
Pada awalnya Yamto, kelahiran Klaten 16 September 1976 , adalah penghobi burung ocehan meskipun burung ocehan yang dipeliharanya bukan kelas lomba. Begitu cintanya dengan burung ocehan maka Yamto berkeinginan untuk dapat beternak burung ocehan dan pilihannya jatuh pada beternak kenari dengan berbagai pertimbangan sebelumnya.
Tahun 1998 Yamto mulai usaha breeding kenari dengan menggunakan pejantan Holland seekor dan tiga ekor betina Holland. Saat itu disamping breeding kenari Yamto juga masih pelihara burung ocehan . Hasil ternak kenarinya dibeli langsung oleh pembeli yang datang ke rumah Yamto yang beralamat di Ngladon, Joton, Jogonalan Kabupaten Klaten.
Dengan komposisi indukan yang dipakai Yamto tersebut, setiap bulannya menghasilkan rata-rata tujuh ekor anakan kenari. Yamto memberi harga anakan kenarinya bervariasi dari Rp 250 ribu sampai dengan Rp 500 ribu tergantung dari ukuran atau bentuk postur tubuhnya.
Saat Papburi Solo berkunjung ke rumah Yamto terdapat tiga ekor Blackthrout yang terdiri dari seekor pejantan dan dua ekor betina. Menurut Yamto saat ini dirinya memang mencoba untuk breeding blackthrout. Selain itu Yamto juga menyimpan beberapa ekor kenari untuk dimaster dengan prenjak dan ciblek, dimana harga burung kenari yang sudah dimaster dihargai antara Rp 500 ribu sampai dengan Rp 1 juta tergantung dari olah lagunya.
“ Sekarang saya kewalahan dalam memenuhi permintaan pasar/konsumen akan anakan kenari dari tempat saya. Bahkan sampai inden beberapa waktu “ jelas Yamto, yang menggunakan ring VIO untuk anakan kenari hasil produksi Farmnya, saat menutup pembicaraan dengan Papburi Solo.
( Program Ring Papburi Solo )
periode. I th 2011)
Yamto (VIO) Ngladon, Joton, Jogonalan, Klaten ; 085643744466
Begitu juga yang dilakukan Yamto dalam memulai usaha breeding kenari.Sebelum memutuskan untuk beternak kenari, Yamto berkeinginan untuk beternak jalan suren tetapi karena setelah dihitung secara keseluruhan ada beberapa hal yang menjadi kendala dalam beternak jalak suren. “ Kalau beternak kenari biayanya sedikit, mudah, dan harga cenderung stabil serta dapat dilombakan, sedangkan untuk beternak jalak suren biayanya lebih banyak, agak sulit, harga cenderung labil bahkan harga cenderung turun serta tidak dapat dilombakan “, terang Yamto saat ditanya Papburi Solo tentang perbedaan beternak kenari dengan beternak Jalak Suren.
Pada awalnya Yamto, kelahiran Klaten 16 September 1976 , adalah penghobi burung ocehan meskipun burung ocehan yang dipeliharanya bukan kelas lomba. Begitu cintanya dengan burung ocehan maka Yamto berkeinginan untuk dapat beternak burung ocehan dan pilihannya jatuh pada beternak kenari dengan berbagai pertimbangan sebelumnya.
Tahun 1998 Yamto mulai usaha breeding kenari dengan menggunakan pejantan Holland seekor dan tiga ekor betina Holland. Saat itu disamping breeding kenari Yamto juga masih pelihara burung ocehan . Hasil ternak kenarinya dibeli langsung oleh pembeli yang datang ke rumah Yamto yang beralamat di Ngladon, Joton, Jogonalan Kabupaten Klaten.
- Setelah breedingnya berjalan beberapa waktu dan Yamto mendapat penghasilan dari breeding kenari tersebut dimana salah satu alasan Yamto beternak kenari adalah mendapat penghasilan atau sebagai mata pencaharian, maka indukan kenari yang dipakai Yamto saat ini sudah berkembang menjadi enam ekor indukan jantan yang terdiri dari dua ekor pejantan F2, seekor pejantan F1, dan tiga ekor pejantan AF. Sedangkan indukan betina berjumlah 11 ekor kenari Holland.
Dengan komposisi indukan yang dipakai Yamto tersebut, setiap bulannya menghasilkan rata-rata tujuh ekor anakan kenari. Yamto memberi harga anakan kenarinya bervariasi dari Rp 250 ribu sampai dengan Rp 500 ribu tergantung dari ukuran atau bentuk postur tubuhnya.
Saat Papburi Solo berkunjung ke rumah Yamto terdapat tiga ekor Blackthrout yang terdiri dari seekor pejantan dan dua ekor betina. Menurut Yamto saat ini dirinya memang mencoba untuk breeding blackthrout. Selain itu Yamto juga menyimpan beberapa ekor kenari untuk dimaster dengan prenjak dan ciblek, dimana harga burung kenari yang sudah dimaster dihargai antara Rp 500 ribu sampai dengan Rp 1 juta tergantung dari olah lagunya.
“ Sekarang saya kewalahan dalam memenuhi permintaan pasar/konsumen akan anakan kenari dari tempat saya. Bahkan sampai inden beberapa waktu “ jelas Yamto, yang menggunakan ring VIO untuk anakan kenari hasil produksi Farmnya, saat menutup pembicaraan dengan Papburi Solo.
( Program Ring Papburi Solo )
periode. I th 2011)
Yamto (VIO) Ngladon, Joton, Jogonalan, Klaten ; 085643744466
Minggu, 12 Juni 2011
Best of The Best 12 Juni 2011
Sukses lomba Best of the Best Papburi Solo tanggal 12 Juni 2011 tidak lepas dari dukungan para penggemar yang senantiasa menanti kehadiran lomba yang santun dan tanpa teriak. Kehadiran peserta dari berbagai daerah terutama Kelas Kenari tidak lepas dari keinginan untuk mempertahankan rangking 10 besar pada 6 kali putaran lomba ditahun ini, Beberapa usulan untuk menambah lap di Kelas Q-max's terlontar beberapa kali. Papburi Solo tetap konsisten membatasi maksimal 60 gantangan untuk setiap jenis burung yang dilombakan, sehingga waktu yang sudah diatur sedemikian rupa tetap dapat diperhitungkan oleh para peserta.
Kali ini mahkota kejuaraan Lomba Kenari diraih oleh "Pipit" burung jawara hasil polesan Arief dari Solo yang mampu mendapatkan tiket BOB setelah masuk 10 besar Kelas Reguler di hari yang sama. Juara I di kelas Reguler ternyata belumlah cukup dan masih mendapatkan pengukuhan sebagai Best of The Best setelah juara I juga mampu diraihnya.
Launching perdana Program Ring Papburi Solo sudah memberikan isyarat bahwa uji kualitas penangkaran sangat tepat melalui sarana lomba, jadi meskipun hadiah pembinaan belum dapat diraih pemenang Program Ring namun kompetisi terlihat lebih bersemangat dan kedepan diprediksi akan mampu mengukuhkan jawara jawara baru yang muncul hasil dari Penangkar yang diwadahi Papburi Solo.
Kerjasama saling mendukung Bidang Penangkaran dan Bidang Lomba akan selalu diharapkan, sehingga dalam waktu dekat para penangkar yang sudah terdata di Papburi Solo akan diusahakan segera dapat menyusun rangkaian kegiatannya.
Berikut hasil lomba Best Of The Best Papburi Solo tanggal 12 Juni 2011
Selamat untuk para pemenang!
KELAS BEST OF THE BEST
JUARA | NAMA BURUNG | PEMILIK | ALAMAT |
---|---|---|---|
1 | PIPIT | ARIF | SOLO |
2 | SETO KENCONO | SARWOKO | JOGJA |
3 | GUDAK KENDIL | RASYA | JOGJA |
4 | PRO HIPNOTIS | ASEN HELMET | JAKARTA |
5 | JABULANI | REZA | KLT |
6 | KLANTING | Mr BAGAS | JOGJA |
7 | PETIR | NURSID | SOLO |
8 | PUSER BUMI | MENDEM | KLT |
9 | PEDROSA | H ROSIDI | JOGJA |
10 | SITIKER | WAWAN | BANTUL |
KELAS REGULER
JUARA | NAMA BURUNG | PEMILIK | ALAMAT |
---|---|---|---|
1 | PIPIT | ARIF | SOLO |
2 | PRO HIPNOTIS | ASEN HELMET | JAKARTA |
3 | KLANTING | HRRY / MR. BAGAS | JKT |
4 | PUSER BUMI | MENDEM | KLATEN |
5 | NIRVANA | ANDRI | COLOMADU |
6 | BINTANG TIMUR | ANDY FORTUNA | SOLO |
7 | SUMBER ALAMI | H ROSIDY | JOGJA |
8 | SUPERBOY | DUA DEWI | KLATEN |
9 | PKJ 123 | ENDRA | JOGJA |
10 | MAS MANTRI | SUSILO Mb.M9 | KLT |
KELAS KALITAN
JUARA | NAMA BURUNG | PEMILIK | ALAMAT |
---|---|---|---|
1 | THOLE | DANAR | SOLO |
2 | LARASATI | PATAR | YOGYA |
3 | PETIR | NURSID | SOLO |
4 | BINTANG TIMUR | ANDI FORTUNA | SOLO |
5 | TELO | KIKIS | SUKOHARJO |
6 | SOS | JIANG-JIANG | JOGJA |
7 | SAKRAL | SUSILO MBMG | KLATEN |
8 | ABU VULKANIK | SUSILO | KARANGANYAR |
9 | MERAPI | BRURY | KLATEN |
10 | LARASATI | MR. TOTOK | SOLO |
KELAS CAMPURAN IMPORT
JUARA | NAMA BURUNG | PEMILIK | ALAMAT |
---|---|---|---|
1 | THE JAGAL | NONOT | WONOSARI |
2 | PETRUK | PUTUT | COLOMADU |
3 | BRILLIAN | LIKIN | KLATEN |
4 | RAJA LIBAS | JEFRI | SOLO |
5 | GLETZER | ANAN | DUTA KM |
KELAS ANIS MERAH
JUARA | NAMA BURUNG | PEMILIK | ALAMAT |
---|---|---|---|
1 | OBOR | OONG/ANDI GTX | JOGJA |
2 | MENEBAR BADAI | AGUNG SUPRA | JOGJA |
3 | ARMAGEDON | ANTONY | JOGJA |
4 | BLEDEK | ANTOK ELIT | SOLO |
5 | AVATAR | YUDI | SOLO |
6 | BOOM | ANTONY | JOGJA |
7 | HARMA | WURI | SOLO |
8 | AC DC | INSAN BKL | SOLO |
9 | PUTRO JAGAL | INDRO | JAGALAN |
10 | PEGASUS | KIKY SPORT | KTS |
KELAS KACER
JUARA | NAMA BURUNG | PEMILIK | ALAMAT |
---|---|---|---|
1 | SOLO BERIX | TRIO KOPLER | JOGJA |
2 | NIGER | DIDIK EKO | PALUR |
3 | JENDRAL | EDI/KABUL | JOGJA |
4 | STROKE | UDIN | JOGJA |
5 | OXO | MUKIDI | SOLO |
6 | BOLO DEWO | ANDI FURTUNA | SOLO |
7 | ARJUNA | AGUS / HERI CONG | SUKOHARJO |
8 | BAROKAH | M ARIF | BEKASI |
9 | IMOET | INDRA | SOLO |
10 | KERIS PATIH | MR TOTOK | SOLO |
Rabu, 08 Juni 2011
Gabung Penangkar Kenari Bersama Papburi
Wacana mengumpulkan penangkar untuk terdata dan kemudian diharapkan dapat bisa saling berkomunikasi dan bekerjasama sudah dimulai Papburi Solo. Adanya Program Ring Papburi Solo (PRPB) diharap penangkar dapat bekerja sama sekaligus bersaing secara positip untuk menghasilkan tangkarannya. Sebelumnya penangkar masih ragu untuk dipersatukan karena dianggapnya hanya untuk mewakili salah satu kepentingan semata. Papburi Solo memberikan alternatif yang lain, bahwa PRPB diharapkan berjalan untuk sebuah hasil yang positip.
Berikut keterangan tentang PRPB :
Pertemuan 1 Juni 2011
Pembahasan khusus PRPB
Yang beminat bergabung silahkan isi form di halaman muka atau klik di sini
Berikut nama Nama dan Ring penangkar ( periode pertama th. 2011 ) yang berhak uji kemampuan dalam lomba Best of The Best Papburi Solo 12 Juni 2011 :
Berikut keterangan tentang PRPB :
- Semua penangkar memperoleh kesempatan yang sama dalam menghasilkan burung bagus, hal ini akan dibuktikan lewat event lomba bulanan Papburi Solo, selain adanya bonus tambahan sebesar 1 jt bagi juara pertama even BOB dalam kurun waktu setengah tahun, juga diberikan penghargaan sertifikasi 10 besar bagi pemenang pemakai ring terdaftar pada setiap lomba bulanan
- Penangkar kedepan dipersiapkan untuk adanya jalinan kerjasama yang positip dalam satu wadah baik bidang produksi, perawatan, pemasaran maupun promosi untuk kemudian dapat dimanfaatkan seperlunya
- Kontribusi pada paguyuban cukup sederhana yaitu memberikan minimal 1 ekor piyik hasil tangkarannya dalam waktu minimal setengah tahun sekali untuk kemudian diarahkan pada pemasteran atau keperluan lain dalam menunjang program bidang penangkaran
Pertemuan 1 Juni 2011
Pembahasan khusus PRPB
Yang beminat bergabung silahkan isi form di halaman muka atau klik di sini
Berikut nama Nama dan Ring penangkar ( periode pertama th. 2011 ) yang berhak uji kemampuan dalam lomba Best of The Best Papburi Solo 12 Juni 2011 :
- Puguh W. (LAROP) Depan Pemandian Langenharjo no 31 Grogol Solo Baru ; 08122605059
- Hasto (DANICA) Tegalsari Kartasura, Sukoharjo. 0271.7512489
- Basuki K. Isabelle BF.(IBF) Tipes 5/14 (Utara Lotte Mart Dept.) Serengan, Solo 08562515205
- Joko (GPK) Kalitan 3/I Penumping. Solo 08122625926
- Agung Hadi Prakoso (AGF) Jl. Lawu Timur 4, Sambirejo 5/9 Mojosongo, Solo ; 08179496958
- AndrI Gunadi (GRACIA) Jln S Parman Solo ; 081393333528
- Ponco (PC) Pasar Burung Depok , Solo 08122623420
- Budhi Sanyoto (VLC) Carangan 1/9 Baluwarti, Solo 08164253427
- Harjanto (WITA) ; Randurejo 01/10 Ngringo Jaten, Karanganyar, 08179481370
- Donny (MONTESZ) Jln Brotojoyo RT 03 RW 14 Serengan, Dawung Tengah. Solo ; 085642123171
- Wawan (FIESTA) Cleban UH.3/464 Jogya 08122728523
- Koko BF (KOKO) Jln Kartini 09 Tegalyoso, Klaten 081328049793,085725131999
- Danang (DNG) Jln. Calen III no 13A, Gambusan, Jombor,Sukoharjo. 081393227000
- Shidiq (X-OSO) Utara Pasar Kalioso/Tuban Kulon 3/II Gondangrejo, Karanganyar; 08122973038
- Tardi (NT/TARDI) Karangasem 01/V Sraten, Gatak, Sukoharjo; 08572534455
- Jiang Bird Farm (JBF 0026PBR) Jl. Letjen Suprapto(Ngampilan)NG 1/399, Yogya ; 085228387771
- Indra Paritas (WINNING) Balikpapan Baru, Balikpapan, Kalimantan Timur. (08125413265)
- Adi Berkat Motor (BERKAT) Jalan Raya Grogol no.74 Sukoharjo; 0271-621708
- Heri Widada SR (DUA DEWI) Jln Kasatriyan, Daguran, Klaten Selatan. ; 085878355858
- Yamto (VIO) Ngladon, Joton, Jogonalan, Klaten ; 085643744466
- Tari S (TARI S CLA-X) Ngladon, Joton, Jogonalan, Klaten ; 0816827925
- Sudadi (DE'DADE) Selatan Masjid Jami', Gatak, Wedi, Klaten ; 08156884069
- Mendem (MENDEM) Biyengan, Karangduren, Kebonarum, Klaten, 081329302581
- Sapardi (FULCA) Peni RT 17/06 Kuwiran Banyudono, Boyolali; 081226022333/0271-784305
- Sumadi (THUNDER) Karanganyar, 085642203571
- Ipoenk (ZZC) Sembuh RT 04 RW 06 Jatirejo, Jumapolo, Karanganyar ; 081802564787
- Jason H (D.BRT) Jln Veteran no 06 Bangkalan ; 081939356234, 08883012344
- Mujiashadi (IJO-SRG) Jln Rajawali 60 Banjarasri, Nglorog, Sragen ; 08556703635, 02712020904
- Nursit Himawan (VILLA) Solo ; 081329441009
- Totok Pujiarto (YOSHUA) Gambiran RT 01 RW 05 Sine, Sragen ; 081567733337, 087836637740
- Erwin(WINA) Sragen ; 081226234747
- Wawan Citra(CR007) Jl. Veteran Gang Gelar Sena 1 Rt 03 Rw 02 Jonggrangan Baru Klaten Utara (Sebelah Barat Terminal Klaten); 085878748007
- Sigit Susiarto (HNF WNG) Jl. A. Yani 173 Kp. Salak RT03/03 Giripurwo Wonogiri ; 08122831211;087736216923
- Timur (Gudhel) (PINANG) Sorogenen Rt 01/ RW 02 Jagalan, Jebres, Surakarta : 0271 8081416 / 087836572600
- Henky ST ( H3NQ) Surabaya
- Tukimin ( TKM-DK) Dukuh, Bayat, Klaten ; 081548541181
Rabu, 01 Juni 2011
11 th Penangkaran Kenari "Koko"
Bermula dari keinginan untuk mempunyai burung kenari yang mempunyai postur besar akhirnya kicaumania dari Klaten ini secara tidak sengaja memasuki dunia breeding atau ternak burung kenari. Burung kenari bukanlah burung ocehan pertama yang dipelihara oleh Koko yang nama lengkapnya adalah Dwi Sukoraharjo karena sebelumnya Koko adalah pemain burung ocehan terutama Anis merah dan Hwa-mei. Bahkan bersama beberapa temannya Koko sering menggantang Hwa-mei bareng-bareng seperti latihan bersama sampai ada Hwa-mei yang drop mentalnya atau istilah Koko burungnya pedot atau putus. “ Dulu saya bersama beberapa teman sering ngadu ( menggantang bareng seperti latihan atau lomba ) Hwa mei sampai ada Hwa-mei yang pedot. Kalau sudah pedot ya sudah besok cari lagi kemudian diadu lagi “ kenang Koko kepada Papburi Solo.
Koko menjelaskan awal mulanya dirinya beternak burung kenari yaitu dimulai pada tahun 2000. Saat itu Koko mempunyai seekor kenari betina Holland impor dan kemudian dititipkan di rumah teman yang mempunyai kenari jantan untuk kemudian dikembangbiakkan atau diternak dengan sistem bagi hasil, yaitu misalkan indukan kenari mempunyai anak empat ekor maka yang dua ekor untuk Koko dan yang dua ekor untuk temannya tersebut. Dengan system bagi hasil tersebut breeding kenari yang dijalani Koko mulai menampakkan hasil.” Hasilnya sedikit demi sedikit saya tabung untuk dibelikan kenari jantan yang akan dipakai untuk pejantan sehingga dapat beternak kenari sendiri. Saat itu hasil breeding kenari tersebut saya belikan kenari starblue yang saat itu harganya masih mahal “ jelas Koko.
“ Saat ini ternak kenari saya menggunakan induk jantan F2 sebanyak dua ekor, Yorkshire lokal sebanyak tiga ekor, dan seekor F3. Sedangkan induk betina ada tiga ekor kenari betina F1, seekor betina Yorkshire lokal, 18 ekor betina AF, dan dua ekor betina lokal yang berfungsi sebagai babu “ jawab Koko, kelahiran Klaten 10 januari itu, saat ditanya Papburi Solo tentang indukan kenari yang dipakai saat ini.
Saat Papburi Solo berkunjung ke rumah Koko di Jl. Kartini No.9 Klaten terdapat beberapa kenari , antara lain seekor Yorkshire lokal dan seekor F3 yang berumur sekitar tiga bulan, yang sedang dimaster. Jadi selain breeding, Koko juga menyempatkan diri untuk memaster burung kenarinya.
Setiap bulannya ternak kenari Koko ini rata-rata menghasilkan 10 ekor anakan kenari dari berbagai jenis yaitu kenari F1, F2, dan kenari AF. Koko memberi harga untuk anak kenari F1 antara Rp 550 ribu sampai Rp 600 ribu, untuk anak kenari F2 dihargai Rp 1 juta, dan anakan kenari AF ( silangan jantan F2 dengan betina AF ) dibandrol antara Rp 300 ribu sampai Rp 350 ribu.
Anakan kenari hasil breeding Koko yang menggunakan ring KOKO ini selalu diambil atau dibeli langsung oleh konsumen. Biasanya pembeli membeli piyikan kenari yang masih berumur antara 3 minggu sampai satu bulan. Untuk indukan memang sengaja tidak dijual oleh Koko
“ Pada saat mulai breeding atau beternak kenari jangan ada rasa takut untuk gagal dan harus optimis karena pada awal beternak memang banyak sekali cobaan atau kendala yang harus dihadapi, misalnya indukan atau anak kenari mati, tertipu, keliru, dan lain sebagainya. Itu adalah hal biasa “
demikian pesan dari Dwi Sukoraharjo alias Koko saat menutup pembicaraan dengan Papburi Solo.
Koko BF ; Ring (KOKO)
Jln Kartini 09 Tegalyoso, Klaten 081328049793,085725131999
Koko menjelaskan awal mulanya dirinya beternak burung kenari yaitu dimulai pada tahun 2000. Saat itu Koko mempunyai seekor kenari betina Holland impor dan kemudian dititipkan di rumah teman yang mempunyai kenari jantan untuk kemudian dikembangbiakkan atau diternak dengan sistem bagi hasil, yaitu misalkan indukan kenari mempunyai anak empat ekor maka yang dua ekor untuk Koko dan yang dua ekor untuk temannya tersebut. Dengan system bagi hasil tersebut breeding kenari yang dijalani Koko mulai menampakkan hasil.” Hasilnya sedikit demi sedikit saya tabung untuk dibelikan kenari jantan yang akan dipakai untuk pejantan sehingga dapat beternak kenari sendiri. Saat itu hasil breeding kenari tersebut saya belikan kenari starblue yang saat itu harganya masih mahal “ jelas Koko.
“ Saat ini ternak kenari saya menggunakan induk jantan F2 sebanyak dua ekor, Yorkshire lokal sebanyak tiga ekor, dan seekor F3. Sedangkan induk betina ada tiga ekor kenari betina F1, seekor betina Yorkshire lokal, 18 ekor betina AF, dan dua ekor betina lokal yang berfungsi sebagai babu “ jawab Koko, kelahiran Klaten 10 januari itu, saat ditanya Papburi Solo tentang indukan kenari yang dipakai saat ini.
Saat Papburi Solo berkunjung ke rumah Koko di Jl. Kartini No.9 Klaten terdapat beberapa kenari , antara lain seekor Yorkshire lokal dan seekor F3 yang berumur sekitar tiga bulan, yang sedang dimaster. Jadi selain breeding, Koko juga menyempatkan diri untuk memaster burung kenarinya.
Setiap bulannya ternak kenari Koko ini rata-rata menghasilkan 10 ekor anakan kenari dari berbagai jenis yaitu kenari F1, F2, dan kenari AF. Koko memberi harga untuk anak kenari F1 antara Rp 550 ribu sampai Rp 600 ribu, untuk anak kenari F2 dihargai Rp 1 juta, dan anakan kenari AF ( silangan jantan F2 dengan betina AF ) dibandrol antara Rp 300 ribu sampai Rp 350 ribu.
Anakan kenari hasil breeding Koko yang menggunakan ring KOKO ini selalu diambil atau dibeli langsung oleh konsumen. Biasanya pembeli membeli piyikan kenari yang masih berumur antara 3 minggu sampai satu bulan. Untuk indukan memang sengaja tidak dijual oleh Koko
“ Pada saat mulai breeding atau beternak kenari jangan ada rasa takut untuk gagal dan harus optimis karena pada awal beternak memang banyak sekali cobaan atau kendala yang harus dihadapi, misalnya indukan atau anak kenari mati, tertipu, keliru, dan lain sebagainya. Itu adalah hal biasa “
demikian pesan dari Dwi Sukoraharjo alias Koko saat menutup pembicaraan dengan Papburi Solo.
Koko BF ; Ring (KOKO)
Jln Kartini 09 Tegalyoso, Klaten 081328049793,085725131999
Langganan:
Postingan (Atom)